1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bom Boston Dirakit dari Panci Presto, Paku & Bola Besi

17 April 2013

Tim penyelidik bom Marathon Boston kini mengejar tersangka pelaku yang membawa tas ransel yang terbuat dari nylon berwarna gelap. Sejumlah foto memperlihatkan materi bom rakitan tersebut.

https://p.dw.com/p/18H9e
Foto: Reuters

Meski masih belum bisa menyimpulkan siapa kelompok atau individu yang terlibat dalam serangan yang menewaskan tiga orang dan melukai176 lainnya, atau apakah mereka orang asing atau Amerika, tapi tim penyelidik telah mengumpulkan cukup bukti di lokasi kejadian.

Dua ledakan yang hanya berselang hitungan detik terjadi pada Senin lalu di garis finish lomba marathon, melukai para korban dengan bom yang diduga tim penyelidik dirakit dengan panci presto. Tujuh belas orang hingga kini masih dalam keadaan kritis.

Presiden Barack Obama, yang datang menghadiri upacara pemakaman para korban, telah menyebut pemboman itu sebagai sebuah “aksi terror.” Ini adalah kasus pemboman terburuk di Amerika, sejak negara itu memberlakukan pengamanan ketat menyusul aksi bom bunuh diri serangan 11 September 2011.

Bom rakitan dari panci presto

Belum ada tersangka yang ditahan dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab.

Bukti yang dikumpulkan di lokasi kejadian sedang direkonstruksi di laboratorium FBI di Quantico, Virginia, kata Richard DesLauriers, seorang agen khusus yang menangani kasus bom Boston.

Diantara benda-benda yang ditemukan adalah tas ransel yang terbuat dari nylon hitam, serpihan bola besi dan paku, dan kemungkinan sisa-sisa sebuah panci presto, kata DesLauriers.

USA Anschlag Boston Marathon Ermittlungen Rucksack
Ransel hitam yang diduga milik pelaku bomFoto: picture-alliance/AP Photo/FBI

Sejumlah gambar yang diberikan pihak berwenang Amerika memperlihatkan sisa-sisa sebuah alat peledak termasuk potongan logam, kabel, sebuah baterei dan sesuatu yang kelihatannya adalah sebuah papan sirkuit kecil.

Sebuah gambar menunjukkan kawat sepanjang beberapa inci yang hangus dan dililitkan ke sebuah kotak kecil, sementara gambar lain menunjukkan paku sepanjang 1,3 cm dan sebuah kancing berlumuran darah. Foto lain memperlihatkan sebuah baterei bermerk Tenergy yang dililit dengan kabel berwarna merah dan hitam . Sementara foto lainnya memperlihatkan tutup logam bengkok dengan baut.

Seorang pejabat Amerika yang menolak disebutkan identitasnya, memberikan gambar-gambar itu kepada Reuters. Sebagai tambahan, stasiun TV Boston WHDH memperlihatkan sebuah foto tas berwarna terang tanpa kelihatan ada pemilik di dekatnya, sebelum ledakan. Tas itu kemudian hilang dalam gambar di sudut yang sama setelah ledakan. Pihak berwenang belum memberikan komentar atas gambar tersebut.

Korban

Korban bom Boston termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun bernama Martin Richard, yang berasal dari kota tetangga Dorchester.

Para pejabat mengidentifikasi korban tewas kedua adalah Krystle Campbell, 29 tahun yang berasal dari Medford, Massachusetts.

Korban ketiga adalah seorang warganegara Cina yang identitasnya tidak dipublikasikan atas permintaan keluarga korban, demikian keterangan kantor konsulat Cina di New York. Sementara di lain pihak, pernyataan dari Universitas Boston menyebutkan bahwa korban adalah seorang lulusan universitas tersebut.

ab/hp (rtr/ap/afp)