1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina - Uni Eropa Perlu Kerjasama

14 Februari 2012

Beijing mengatakan, Cina dan Uni Eropa perlu bekerjasama untuk menyelesaikan krisis utang Eropa. Cina siap bantu Uni Eropa keluar dari krisis.

https://p.dw.com/p/1434f
Wen Jiabao (tengah) diapit Van Rompuy (ki) dan Barroso (ka)Foto: Reuters

Cina dan Uni Eropa merupakan mitra strategis dan bekerjasama adalah kepentingan dasar kedua pihak, kata PM Wen Jiabao kepada ketua dewan Eropa Herman Van Rompuy dan ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, dalam konferensi pers bersama, Selasa (14/02) di Beijing.

Wen menekankan perlunya kerjasama untuk mengirim pesan positif guna memberi kontribusi yang diperlukan dalam mendorong kesatuan dan kerjasama kedua pihak, dan di tingkat global.

Van Rompuy mengatakan, perekonomian kedua pihak begitu saling bergantung sehingga perubahan dalam tingkat pertumbuhan di salah satu atau kedua mitra strategis memiliki dampak langsung dan gamblang terhadap pihak lainnya.

Siap bantu

Para pemimpin Eropa tengah berada di Beijing untuk pertemuan tingkat tinggi UE-China, yang juga menyoroti masalah Suriah, Iran dan rencana UE untuk memberlakukan pajak karbon bagi maskapai penerbangan, yang ditolak Cina.

Pertemuan berlangsung sehari setelah badan pemeringkat Moody´s menurunkan peringkat kredit bagi Itali, Portugal dan Spanyol. Sementara Perancis, Inggris dan Austria tetap di peringkat teratas tetapi outlook mereka turun dari stabil menjadi negatif.

EU China Gipfel Symbolbild
Cina tak langsung sanggupi permintaan UE untuk bantu selesaikan krisisFoto: picture-alliance/dpa

Kantor berita AFP memberitakan, Wen Jiabao menyatakan Cina siap untuk menaikkan "partisipasinya dalam memecahkan masalah Uni Eropa". Wen tidak merinci bagaimana Cina akan berpartisipasi. Namun awal bulan ini ia mengatakan, Beijing mempertimbangkan untuk menawarkan bantuan lewat badan Moneter Internasional (IMF) atau dana talangan. Cina sendiri, kata Wen, sangat yakin akan masa depannya.

Cegah perang

Sementara Beijing mendesak Eropa untuk mengatasi krisis finansial yang makin berkembang di kawasan, UE mendesak Cina untuk membuka pasarnya, bertindak lebih agresif dalam mendorong Iran merundingkan program nuklirnya dan mendukung DK PBB dalam hal Suriah.

PM Cina Wen Jiabao mengatakan, mendesak untuk mencegah perang dan chaos di Suriah. Ia bertekad untuk berupaya lewat PBB guna mengupayakan akhir bagi sengketa sipil di negara itu. Pernyataan itu dilontarkan Wen beberapa hari setelah Cina dan Rusia memblokir rancangan resolusi PBB yang mendukung rencana Liga Arab mendesak Presiden Bashar al Assad untuk mundur.

Di tengah kecaman dunia internasional Beijing bersikukuh bahwa sikap itu konsisten dengan kebijakan untuk tidak campur tangan dalam urusan domestik negara lain.

Saling percaya

Tampil dalam konferensi pers bersama pemimpin Uni Eropa, Barroso dan van Rompuy, PM Wen menambahkan bahwa Beijing tidak berniat melindungi pihak manapun, termasuk pemerintah Suriah. Pada kesempatan yang sama Van Rompuy mengatakan, semua anggota Dewan Keamanan PBB harus mengambil tindakan terhadap Suriah.

Menurut Van Rompuy, masalah HAM juga dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi UE-Cina, namun ia tidak memberi rincian. Sebagai mitra dan sahabat Cina, kata van Rompuy, ia juga melontarkan keprihatinan Eropa bahwa perang terhadap kemiskinan harus disertai kemajuan yang sama dalam penghargaan HAM dan penegakan hukum.

Wen mengatakan, Cina bersedia mendiskusikan tema HAM tetapi dialog semacam itu harus dilakukan berdasarkan sikap saling menghargai dan obyektivitas guna membangun rasa saling percaya lebih lanjut.

Renata Permadi/ap,afp,rtr

Editor: Hendra Pasuhuk