1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demokrat Terancam Kalah

2 November 2010

Rakyat Amerika yang kecewa akan kondisi ekonomi serta tidak puas terhadap pemerintahan Obama , diperkirakan mengalihkan suara pada Republik, dalam pemilu Selasa (02/11).

https://p.dw.com/p/PwFx
Kampanye terakhir Obama menjelang pemilu sela yang menentukan Selasa ini (02/11).Foto: AP

Pemilu sela akan menentukan siapa saja yang menduduki ke seluruh 435 kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat, DPR AS. Dan, 37 dari 100 kursi di Senat.

Sementara ini, Demokrat merupakan mayoritas baik di dewan perwakilan maupun di Senat. Namun, rakyat yang kecewa akan kondisi ekonomi serta tidak puas terhadap Obama dan pemerintahannya, dapat mengalihkan suara pada Republik yang akan memberi partai itu mayoritas di DPR dan bahkan Senat.

Polling terakhir yang dilakukan Gallup hari Senin menyebutkan, 55% pemilih lebih suka pada para kandidat Partai Republik, sementara hanya 40% akan memilih Demokrat.

Jajak pendapat dan analis independen memperkirakan, Republik akan memperoleh sedikitnya 50 kursi di DPR, melebihi batas 39 kursi yang dibutuhkan untuk mengambil alih kekuasaan dan menurunkan Ketua DPR dari Demokrat, Nancy Pelosi dari jabatannya.

Partai Republik juga berharap dapat meraih tambahan kursi dalam jumlah besar di Senat. Meski begitu, akan lebih sulit bagi mereka, walau tidak mustahil, untuk menambah 10 kursi yang diperlukan guna mencapai mayoritas di Senat.

Akhir pekan lalu, dalam marathon kampanye terakhir, Presiden Barrack Obama berupaya keras mencegah kekalahan yang mengancam Partai Demokrat. Di depan 35.000 orang di kota asalnya Chicago, Obama menyerukan agar tidak mundur dalam perang bagi reformasi.

Wahlkampf Barack Obama in Chicago USA
Obama berkampanye di Chicago.Foto: AP

"Kami butuh Anda untuk memberikan suara. Tapi lebih dari itu, kami butuh Anda untuk mendorong semua orang agar memberi suara. Karena jika semua orang yang memberi suara bagi perubahan di tahun 2008 juga melakukannya di tahun 2010, maka kita akan memenangkan pemilu ini" , kata Obama.

Pemilu dua tahun lalu dimenangkan Obama yang memanggul harapan tinggi dapat memimpin AS keluar dari krisis ekonomi. Tetapi, angka pengangguran yang tetap tinggi dan defisit anggaran yang membesar membuat banyak pemilih berpaling darinya.

Apa yang dirasakan publik memberi dorongan bagi fenomena politik Tea Party. Sebuah gerakan akar rumput konservatif dengan ikonnya Sarah Palin, pesaing Obama pada pemilihan presiden yang lalu. Gerakan ini mendukung pemerintah yang lebih sedikit, pajak lebih rendah dan pengurangan belanja negara.

Jika Republik menguasai mayoritas di DPR, akan semakin sulit bagi Obama untuk melaksanakan agendanya. Walaupun tetap saja Obama, sebagai presiden, memiliki hak veto.

Selasa ini, pemilu dibuka di sepanjang pantai timur AS, pukul enam pagi, dan ditutup selepas tengah malam di Alaska dan Hawai. Baik partai Republik maupun Demokrat mengirim sepasukan pengacara ke negara-negara bagian yang menjadi arena pertarungan, bersiaga jika kasus selisih tipis dalam perolehan suara berubah menjadi perang di pengadilan.

Toh para pakar memperkirakan, kecil kemungkinan hasil total penghitungan suara bisa diketahui Selasa malam.

afp/rtr/Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk