1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nobel Kimia Untuk Mesin Molekuler

5 Oktober 2016

Trio ilmuwan Sauvage, Stoddart dan Feringa raih Nobel Kimia 2016 untuk temuan mereka "desain dan sintesa mesin molekuler". Temuan berpotensi bagi pengembangan materi baru, sensor dan sistem penyimpanan energi masa depan.

https://p.dw.com/p/2QtDi
Schweden Bekanntgabe Chemie-Nobelpreis in Stockholm
Foto: Getty Images/AFP/J. Nackstrand

Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia menyebutkan, penghargaan Nobel kimia diberikan kepada mesin terkecil di dunia. Trio ilmuwan Perancis, Skotlandia dan Belanda itu mengembangkan molekul yang bisa bergerak secara terkendali dan menjalankan tugas tertentu jika diberi imbuhan energi.

Motor molekular itu bisa diibaratkan tahapan teknik yang sama dengan penemuan motor listrik pada tahun 1830. "Ketika itu para ilmuwan penemunya tidak menyadari, bahwa motor elektrik temuan mereka beberapa tahun kemudian mendorong temuan trem listrik, mesin cuci atau juga mesin pemroses makanan" ujar Goran Hansson anggota Akedemi Ilmu Pengetahuan Swedia saat konferensi pers.  

Jean-Pierre Sauvage adalah profesor emeritus dari Universitas Strassbourg dan mantan direktur pusat riset nasional Perancis, Fraser Stoddart adalah profesor ilmun kimia di Northwestern University Amerika Serikat dan Bernard Feringa adalah profesor kimia organik di Universitas Groningen Belanda.

Trio pakar kimia ini sudah melakukan risetnya sejak 25 tahun. Temuan mereka "desain dan sintesa mesin molekuler" disebutkan merupakan pembuka jalan bagi pengembangan materi baru, sensor dan sistem penyimpanan energi masa depan.

as/ap(rtr,afp,ap,dpa)