1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Gaddafi Dimakamkan secara Rahasia

25 Oktober 2011

Lima hari setelah kematiannya, Gaddafi dikuburkan di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Masih belum jelas penyebab kematian mantan penguasa Libya ini.

https://p.dw.com/p/12yo9
Gorong yang disebutkan sebagai lokasi Gaddafi bersembunyiFoto: picture alliance/dpa

Selasa pagi (25/10), penguasa Libya yang digulingkan Muammar al-Gaddafi dikebumikan. Demikian laporan stasiun televisi Al Jazeera. Disebutkan, satu lokasi di gurun dipilih menjadi tempat peristirahatan terakhir Gaddafi. Anak Gaddafi, Mutassim, turut pula dimakamkan bersama.

Dewan Transisi Nasional menyatakan, makam Gaddafi dirahasiakan untuk mencegah dijadikannya makam ini sebagai tempat ziarah. Semua yang turut dalam upacara pemakaman bersumpah di atas Quran, tidak akan membocorkan lokasi makam Gaddafi.

Selama berhari-hari, jenazah Gaddafi dan Mutassim diperlihatkan kepada umum di kota Misrata. Hal ini dikecam masyarakat internasional.

Masih belum jelas sepenuhnya, bagaimana Gaddafi tewas. Menurut pernyataan Dewan Transisi, Gaddafi di tangkap pasukan pemberontak di kota kelahirannya, Sirte. Saat rombongan membawa Gaddafi sedang berjalan menuju Misrata, terjadi baku tembak dengan pasukan pro Gaddafi. Dan Gaddafi tewas tertembak di kepala.

Tapi muncul berbagai spekulasi mengenai penyebab kematian Gaddafi. Berdasarkan rekaman video, muncul tudingan bahwa pasukan pemberotak dengan sengaja menembak Gaddafi setelah tertangkap. Tekanan untuk menyelidiki kematian Gaddafi semakin besar, menyebabkan Ketua Dewan Transisi Mustafa Abdul Jalil memerintahkan pembentukan sebuah komis penyelidikan.

Keraguan penyebab tewasnya Gaddafi versi Dewan Transisi juga datang dari organisasi HAM Human Rights Watch. Dalam laporannya, HRW menyebutkan terjadinya pembantaian terhadap 53 anggota pasukan Gaddafi di Sirte. Beberapa tentara tewas dengan tangan terikat.

Dengan bantuan warga Sirte, beberapa jenazah tentara pro Gaddafi dapat diidentifikasi. Mayat-mayat mereka tergeletak di sebuah lahan dekat sebuah hotel. Noda darah, lubang peluru di rumput dan penyebaran proyektil peluru menunjukkan bahwa sebagain besar korban diitembak bersama-sama di lokasi ini. Demikian disebutkan dalam laporan Human Rights Watch.

Jika tuduhan pembantaian ini terbukti, ini akan menjadi kejahatan perang terburuk yang dilakukan penguasa baru Libya. Sebelumnya, muncul banyak laporan mengenai serangan terhadap pendukung Gaddafi, termasuk penangkapan sewenang-wenang dan penganiayaan. Selain itu, banyak penduduk di beberapa desa diusir karena dicurigai bersimpati kepada mantan diktator Libya Gaddafi.

Yuniman Farid/rtr/dpa Editor: Hendra Pasuhuk