1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hayat Dipastikan sebagai Pelaku Bom Gereja Solo

27 September 2011

Identitas pelaku bom bunuh diri di gereja Bethel Injil Sepenuh GBIS Kepunton Solo, yang melukai belasan anggota jemaat hari Minggu (25/09), diumumkan Selasa siang (27/09). Pelakunya terkait dengan bom Polresta Cirebon.

https://p.dw.com/p/12h3L
epa02934414 Indonesian police officers stand guard after an apparent suicide bomb has exploded at the Kepunton church in Solo, Central Java, Indonesia on 25 September 2011. A bomb exploded outside a church in Indonesia's city of Solo on 25 September, killing a suspected suicide bomber and injuring several worshippers, police said. 'We still have no complete information on casualties but the person strongly suspected to be the suicide bomber died,' Central Java provincial police spokesman Djihartono told Metro TV. The bomb exploded just as the worshippers were coming out of the Bethel Bible Church after attending a Sunday service, leaving at least four people injured, Metro said. EPA/MOHAMMAD ALI +++(c) dpa - Bildfunk+++
Indonesien Anschlag Kirche 2011Foto: picture-alliance/dpa

Kepolisian memastikan  jenazah pelaku bom bunuh diri di gereja GBIS Kepunton Solo adalah Ahmad Yosepa Hayat alias Hayat. Kepastian ini terungkap melalui serangkaian test termasuk mencocokkan DNA pelaku dengan istri dan anaknya. Demikian dinyatakan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Markas Besar Kepolisian Mussadeq Ishaq. 

Juru Bicara Kepolisian Anton Bahrul Alam mengatakan, jejak Hayat dalam aksi terorisme terlacak dalam aksi sebelumnya. Dia merupakan salah satu buronan paling dicari polisi yang lima bulan lalu  terlibat serangan bom bunuh diri di masjid kompleks Kepolisian Cirebon.

Anton Bahrul Alam menambahkan, Ahmad Yosepa Hayat adalah anggota Jamaah Anshorut Tauhid, JAT. Organisasi bentukan terpidana terorisme Abu bakar Ba'asyir yang  mencita-citakan kepemimpinan Islam. Dia dan kelompoknya  sebelumnya  juga diburu karena terlibat aksi perusakan di Alfamart dan Indomart di Cirebon pada Oktober 2010.

Polisi juga memastikan, bom yang digunakan dalam serangan di Gereja Solo ini merupakan bom rakitan milik kelompok Cirebon yang masih buron. Sejumlah analis mengaitkan serangan itu dengan kerusuhan bernuansa SARA di  Ambon yang meletus dua waktu lalu. Ini dikuatkan dengan sejumlah temuan bom di  terminal Mahardika dan gereja Maranatha Ambon. Juru Bicara Kepolisian Anton Bahrul Alam mengatakan, sejauh ini polisi masih menyelidiki kaitan kedua kasus ini.

Sementara itu, juru bicara Jamaah Anharut Tauhid atau JAT, Sonhadi, telah membantah tudingan polisi. Dia minta polisi membuktikan bahwa pelaku bom bunuh diri di Solo yakni Hayat, memang anggota JAT Cirebon. Hingga kini, beberapa pengurus JAT termasuk sang ketua atau Amir yakni Abu Bakar Baasyir telah dipidana karena terbukti terlibat kasus terorisme.

Zaki Amrullah

Editor: Andy Budiman