1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Israel Bungkam Terkait Serangan ke Suriah

31 Januari 2013

Israel tidak menanggapi tuduhan Suriah, bahwa jet tempurnya membom pusat penelitian militer Suriah dan iring-iringan dekat perbatasan ke Libanon.

https://p.dw.com/p/17V1f
Foto: Getty Images

Israel, Amerika Serikat, maupun kelompok Hizbullah yang milisi pro Iran di Libanon, tidak memberikan tanggapan resmi atas insiden serangan udara Israel yang terjadi di dekat Damaskus Rabu kemarin (30/01).

Stasiun televisi pemerintah Suriah menuduh Israel membom pusat penelitian militer di Jamraya yang terletak antara Damaskus dan perbatasan Libanon. Dua orang tewas dalam serangan tersebut. "Serangan ini menyebabkan kerusakan materi berat dan menghancurkan gedung," demikian laporan televisi tersebut.

Tapi pemberontak Suriah membantah laporan tersebut dan mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa pusat penelitian Jamraya diserang granat mortir pemberontak. Sebaliknya, militer Suriah memberikan konfirmasi adanya serangan Israel ke Jamraya, namun menolak laporan tentang serangan udara Israel yang menyasar iring-iringan bersenjata dari Suriah ke Libanon.

Televisi milik kelompok Hizbullah di Libanon, Al-Manar hanya mengatakan, pesawat tempur Israel melakukan serangan acak ke Libanon selatan, di luar perbatasan Suriah.

Konvoi di Perbatasan Libanon

Sebelumnya, narasumber dari Timur Tengah dan Barat mengatakan, konvoi mengarah dari Suriah ke Libanon dan mungkin membawa sistem penangkis serangan udara atau roket jarak jauh. Salah satu sumber yang dikutip oleh Reuters memperkirakan, Suriah mengangkut senjata dari Iran yang merupakan sekutu Hizbullah.

Militer Israel menolak untuk bekomentar. Dalam pernyataan Rabu malam (30/01) hanya disebutkan lokasi konvoi tidak bisa diverifikasi karena adanya pembatasan laporan dari Suriah yang tengah berperang.

Baru-baru ini pejabat tinggi Israel mengungkapkan kekhawatirannya, bahwa rezim Presiden Bashar Assad bisa menyuplai senjata kimia kepada milisi Hizbullah dan kelompok pemberontak lainnya yang membahayakan keamanan Israel.

Tidak Ada Transfer Senjata Kimia

Menurut kantor berita Reuters, narasumber keamanan Amerika Serikat dan Eropa mengatakan mereka yakin bahwa tidak ada senjata kimia dalam konvoi tersebut.

Militer Libanon yang juga berbatasan dengan Israel, hanya mengatakan bahwa pesawat tempur Israel yang melintas Libanon sejak pekan lalu jumlahnya bertambah banyak.

Badan PBB yang mengawasi perbatasan Libanon-Israel mengatakan hari Rabu (30/01), mereka tidak punya informasi mengenai serangan udara di dekat perbatasan Suriah-Libanon.

VLZ/AS (ap, reuters, dpa)