1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Kecewa dengan Keputusan General Motors

5 November 2009

Setelah General Motors secara mengejutkan membatalkan penjualan anak perusahaannya di Jerman pabrik otomotif Opel, ketakutan di kalangan karyawan akan terjadinya pemutusan hubungan kerja secara massal kini meningkat.

https://p.dw.com/p/KPK3
Masa depan Opel belum jelasFoto: picture-alliance/ dpa

Ketua dewan komisaris Opel, Klaus Franz, melihat ancaman bahaya akut, dapat ditutupnya lokasi-lokasi produksi opel di Jerman di kota Bochum, Kaiserslautern, Eisenach serta di Antwerpen, Belgia. Para pakar otomotif maupun dewan komisaris menilai, rencana induk perusahaan General Motors (GM) di Amerika Serikat untuk melakukan sendiri tindakan penyehatan perusahaan Opel, sebagai tidak realistis.

Juga menteri perekonomian baru Jerman, Rainer Bruderle, melontarkan kritik tajam terhadap keputusan GM yang membatalkan penjualan Opel. Menjelang sidang kabinet di Berlin, menteri perekonomian Jerman menegaskan, tindakan GM semacam itu terhadap karyawannya, hanya beberapa minggu menjelang Natal, bagaimanapun juga tidak bisa diterima.

Namun di sisi lainnya pimpinan dewan direksi Opel di Bochum, Rainer Einenkel, menyatakan, pemerintah Jerman tetap memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan keuangan terhadap perusahaan otomotif ini. Menyikapi tuntutan ini, menteri perekonomian Jerman, Rainer Bruderle, menuntut General Motors dan Opel agar secepatnya menyampaikan rencana restukturisasi.

Menanggapi keputusan GM yang membatalkan penjualan Opel kepada perusahaan patungan Austria-Kanada, Magna dan Sberbank dari Rusia itu, pengamat bisnis otomotif Prof. Ferdinand Dudenhöffer menilai masa depan Opel amat suram.

Sebagai protes atas keputusan GM itu, dewan komisaris perusahaan dan dewan karyawan Opel menyerukan dilancarkannya aksi mogok hari Kamis (05/11).

AS/YF/dpa/rtr