1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Joachim Gauck akan Tetapkan Fokus Baru

19 Maret 2012

Ia sudah lama memperoleh kepercayaan warga Jerman. Dan kini ia dipilih oleh Parlemen Jerman menjadi presiden Jerman. Joachim Gauck komentar dari Ute Schaeffer

https://p.dw.com/p/14MlG
Berlin/ Bundespraesident Joachim Gauck (r.) posiert am Montag (19.03.12) in Berlin mit seiner Lebenspartnerin Daniela Schadt und dem ehemaligen Bundespraesidenten Christian Wulff vor dem Schloss Bellevue. Gauck hat am Montag die Amtsgeschaefte uebernommen. (zu dapd-Text) Foto: Axel Schmidt/dapd
Presiden Gauck (kanan) bersama pasangan Daniela Schadt (tengah) dan Christian Wulff (kiri) di Istana BellevueFoto: dapd

Presiden di hati rakyat? Bisa jadi, yang pasti mantan ketua komisi khusus dinas penyidik dokumen Jerman Timur, Stasi ini memang populer. Gauk didukung semua partai pemerintahan dan oposisi Jerman kecuali Partai Kiri. Dan ia memperoleh kepercayaan dari 80 persen warga Jerman. Sebuah awal yang bagus bagi Gauck. Karena ia ingin menjadi presiden rakyat. Seorang presiden yang mencari dialog langsung dan tidak menghindari tema-temanya yang menjadi permasalahan rakyat di negara ini. Baginya penting, bahwa politik dan tokoh politik melayani rakyat di negara.

Emban Tanggung Jawab Politik dan Masyarakat

Politik mengharapkan dari Gauck agar ia mampu mengembalikan kembali kehormatan jabatan presiden yang tercemar oleh pengunduran diri lebih awal pendahulunya. Rakyat di Jerman ingin agar ia berjuang untuk tema-tema mereka. Untuk keadilan sosial lebih besar, politik keluarga lebih baik, dan untuk perkembangan kehidupan lebih baik 22 tahun setelah penyatuan Jerman. Itulah tema-tema yang lebih diperhatikan Gauck ketimbang krisis keuangan atau politik luar negeri Jerman. Yang penting baginya adalah lebih mendekatkan politik dan masyarakat. Hanya jika keduanya dapat memenuhi tanggung jawab dalam sebuah sistem demokrasi, maka untuk jangka panjang demokrasi, negara hukum dan kebebasan masing-masing individu dapat dipertahankan dan berkembang.

Berlin/ Bundespraesident Joachim Gauck posiert am Montag (19.03.12) in Berlin mit seiner Lebenspartnerin Daniela Schadt vor dem Schloss Bellevue. Gauck hat am Montag die Amtsgeschaefte uebernommen. (zu dapd-Text) Foto: Axel Schmidt/dapd
Joachim Gauck memulai jabatan sebagai presiden baru Jerman (19/03)Foto: dapd

Melindungi Hak Warga, Menjaga Kebebasan

Tanggung jawab dan kebebasan itulah dua norma yang dijadikan Gauck sebagai tugas jabatannya. Dengan alasan baik dan berdasarkan pengalamannya sendiri. Di masa bekas Jerman Timur, masa diktator tanpa hak-hak warga, Gauck yang lahir tahun 1940 berjuang untuk hak-hak warga tersebut. Sekarang dalam Jerman yang demokratis, dalam cetakan baru, ia meminta warga untuk melindungi hak-hak warga ini dan berupaya ikut bersuara untuk menata politik. Gauck mengkritik rasa apatis terhadap politik dan melihat adanya budaya negatif hilangnya semangat di Jerman. Ia melihat hal yang penting bahwa masyarakat di Jerman lebih aktif secara politis agar perkembangan dan kemajuan dapat dicapai, agar politik lebih dapat diperhitungkan dan lebih dekat dengan kehidupan.

Untuk tidak menimbulkan kesalahpahaman, tema-tema itu bukanlah tema-tema yang ditetapkan Gauck untuk jabatan kepresidenannya. Itu adalah tema-tema kehidupannya, hal-hal yang membentuk dirinya dan keyakinannya. Sebagai pendeta di eks Jerman Timur, ia harus banyak menimbang antara keberanian dan penyesuaian diri. “Kami adalah Rakyat!”Dalam teriakan gerakan rakyat yang juga didengarkan Gauck, tersimpan tuntutan: Kembalikan hak-hak kami, kamilah yang memiliki kedaulatan! Untuk itulah pada masa perubahan di Jerman Timur, Gauck berargumen dalam gerakan rakyat. Ia mengalami bertambah kuatnya kesadaran warga dalam sebuah negara totaliter, dan ikut menuntutnya. Sang Diktator setelah mengalami serangan dari seluruh warga, seperti yang pernah dilukiskan sendiri oleh Gauck, akhirnya terguling. Baginya itu pengalaman yang menentukan.

Tidak ke Kiri Ataupun ke Kanan

Keyakinan Gauck dan tema-temanya tidak berhaluan ke kiri ataupun ke kanan. Posisinya tidak sesuai dengan ajaran haluan politik murni. Ia sendiri pernah menyatakan dirinya sebagai "kiri, konservatif liberal.“ Itu memprovokasi politisi dan pers. Masyarakat di Jerman melihat ketidakterikatannya pada salah satu partai secara santai, bahkan sebagai keuntungan. Sebagai keuntungan juga termasuk bahwa Joachim Gauck bukan politisi karir atau revolusioner. Posisinya mungkin dapat mengundang perdebatan dan memprovokasi masing-masing individu, tapi ia mengandalkan dialog. Oleh karena itu, orang dapat berharap dari pemegang jabatan baru. Terutama bahwa Presiden Jerman akhirnya kembali menjadi seseorang yang dapat menyinggung tema-tema kontroversial dan merangsang tema-tema perdebatan politis dalam masyarakat. Ini akan bagus untuk jabatan itu, dan juga bagi negara!

Ute Schaeffer/Dyan Kostermans

Ute Schaeffer, Chefredakteurin Programmdirektion Deutsche Welle . Die Bildrechte liegen bei der DW. Zulieferer: Birgit Görtz
Ute SchaefferFoto: DW

Editor: Vidi Legowo