1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

011010 USA China Handel

1 Oktober 2010

Kamis (30/09), Kongres Amerika Serikat meluncurkan rancangan undang-undang terkait bea tambahan bagi barang impor dari Cina. Beijing bereaksi dengan sangat cepat.

https://p.dw.com/p/PSXS
Gambar simbol produk CinaFoto: dpa

Bill Gates hanya tersenyum dan berlalu tanpa menanggapi pertanyaan wartawan. Sementara Charlie Munger, wakil direktur perusahaan investasi Berkshire Hathaway mengomentari kemungkinan pecahnya perang dagang antara AS dan Ciina dengan mengatakan, "Terkait masalah mata uang: kami merasa, kami tak perlu menggurui pemerintah Cina ataupun AS bagaimana sebaiknya mereka melakukan perundingan. Masalah ini berada di tangan kedua pemerintahan, kami tidak memberikan saran apa-apa kepada mereka."

Munger, Gates dan pakar pasar keuangan Warren Buffet mendengar mengenai rancangan undang-undang Kongres Amerika Serikat ketika mereka sedang berada di Changsha, Cina Tengah. Ketiga ekonom tersebut berada di Changsha untuk mempromosikan bis listrik yang diproduksi perusahaan mobil dan beterai BYD. Warren Buffet memegang sepuluh persen saham BYD.

Dalam jumpa pers di Changsha, Warren Buffet memuji perusahaan mitranya di Cina. "Apa yang dibangung di sini, aktivitas sektor industi dan kerja sama luar biasa antara administrasi dan perusahaan - semua itu mendorong pendirian suatu bisnis yang luar biasa dalam waktu yang singkat. Anda membangun sesuatu dalam 15 tahun yang biasanya membutuhkan waktu seratus tahun. Dan Anda tak hanya memajukan ekonomi bangsa Cina, tapi juga enam miliar orang di dunia."

Pendapat yang belum tentu juga diusung Kongres AS. Dengan mayoritas suara, Kongres AS, Kamis (30/09), meluncurkan rancangan undang-undang terkait bea tambahan bagi barang impor dari Cina. Beijing bereaksi dengan sangat cepat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Jiang Yu mengatakan, Washington hendaknya menghinadri tindakan yang dapat mengganggu hubungan kedua negara. Sementara Departemen Perdagangan Cina juga menepis tuduhan bahwa barang-barang produk Cina yang menyebabkan krisis ekonomi di AS. Cina juga menegaskan pemerintah tidak dengan sengaja menekan nilai mata uang Cina Yuan untuk meraup keuntungan maksimal. Mata uang Cina yang nilainya diatur ketat oleh Beijing sudah lama menjadi bahan sengketa antara Beijing dan Washington.

Masalah yang terkesan jauh di Changsha di mana ekonom Bill Gates sedang berada. "Yang sangat menarik di Changsha dan kemitraan dengan BYD adalah: Cina sangat berhasil dengan produksi massal yang memanfaatkan tenaga kerja murah. Tapi yang kami lihat di sini adalah inovasi dalam perakitan bis listrik, sesuatu yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Itu sangat penting bagi ekonomi dunia, bagi lingkungan kita. Ini luar biasa, keahlian, dedikasi dan kecepatan yang dicurahkan untuk menjawab pertanyaan ini."

Dalam sengketa dagang antara AS dan Cina, media Cina tampak percaya diri. Suatu harian ekonomi yang terbit di Chengdu, Cina Barat berkomentar bahwa produk Amerika Serikat makin jarang mampu bersaing di pasar dunia. Sengketa dagang dengan Cina hanya akan mengha,bat pemulihan ekonomi AS. Surat kabar yang terbit di Beijing menulis, Cina saat ini merupakan pasar terbesar kedua bagi pengekspor AS. Jika AS jadi memberlakukan bea tambahan bagi produk Cina maka yang dirugikan justru konsumen di Amerika - karena mereka yang harus membayar harga lebih mahal bagi produk Cina.

Astrid Freyeisen/Ziphora Robina
Editor: Hendra Pasuhuk