1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Menawarkan Korsel Kelanjutan Perundingan

6 Januari 2011

Korea Utara menawarkan Korea Selatan kelanjutan perundingan damai yang saat ini macet. Sementara itu pemerintah di Seoul menganggap tawaran itu tidak serius. Sebaliknya, Cina menyambut positif inisiatif Korea Utara.

https://p.dw.com/p/zuU8
Poster pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sedang diamati para siswa Korea Selatan.
Poster pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sedang diamati para siswa Korea Selatan.Foto: AP

Taktik tidak serius, tidak lebih dari itu. Begitulah yang diartikan oleh pemerintah Korea Selatan mengenai tawaran perundingan dari Korea Utara. "Kami menganggap tawaran perundingan tersebut tidak serius," demikian dinyatakan jurubicara kementerian pertahanan di Seoul, Kamis (06/01).

Sehari sebelumnya, media pemerintah Korea Utara mempublikasikan pernyataan pemerintah mengenai kemungkinan dilanjutkannya perundingan damai dengan negara tetangga yang dipetieskan. Disebutkan, Korea Utara menawarkan perundingan "tanpa syarat".

Negara Tetangga Bersikap Skeptis

Korea Selatan menyambut dingin tawaran tersebut. Pemerintah di Seoul menyebut prakarsa Korea Utara sebagai aksi propaganda dan kurang bisa dipercaya. Jurubicara kementerian pertahanan di Seoul mengritik bahwa di masa lalu Korea Utara mengeluarkan pernyataan serupa dan tawaran itu sebagai "langkah taktik".

Sebaliknya, Seoul menanti permintaan maaf dari Pyongyang atas serangan militer terhadap sebuah pulau Korea Selatan hampir dua bulan lalu. Sikap semacam itu yang bisa dianggap sebagai isyarat bahwa Korea Utara serius.

Amerika Serikat dan Cina Ingin Lonjakan Baru

Amerika Serikat saat ini berupaya untuk memicu peluang meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Untuk itu sejak Rabu (05/01), utusan khusus AS urusan Korea Utara, Stephen Bosworth, berada di Cina, dan juga mengadakan konsultasi seputar sengketa atom dengan Korea Utara.

Demonstran Korea Selatan merobek bendera Korea Utara dalam sebuah aksi unjuk rasa memprotes sebuah serangan Korut, November 2010.
Demonstran Korea Selatan merobek bendera Korea Utara dalam sebuah aksi unjuk rasa memprotes sebuah serangan Korut, November 2010.Foto: AP

Dikatakannya, "Kami yakin, perundingan serius harus menjadi inti setiap strategi berurusan dengan Korea Utara. Kami juga menantikan saat di mana perundingan itu bisa dilakukan dalam waktu dekat."

Usai bertemu dengan para diplomat Amerika Serikat, jurubicara kementerian luar negeri Cina, Hong Lei, mengeluarkan komentar mengenai tawaran perundingan Korea Utara. Dikatakannya, pemerintah di Beijing menyambut baik setiap kontak antara kedua partai yang bersengketa di Semenanjung Korea.

Adakah Putaran Baru Perundingan Enam Negara?

Amerika Serikat dan Cina ingin mengupayakan kelanjutan pembicaraan dengan Pyongyang, demikian ditambahkan jurubicara kementerian luar negeri Cina. Pada April 2009 lalu, Korea Utara mengakhiri sepihak pembicaraan enam negara mengenai program senjata atom Pyongyang. Perundingan yang sudah berlangsung sejak tahun 2003 itu diikuti oleh Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Rusia.

Serangan di Laut Kuning

Sejak beberapa minggu terakhir, situasi di Semenanjung Korea kembali memanas. Penyebab ketegangan baru itu adalah serangan di dekat perbatasan laut Korea Utara dan Korea Selatan. Akhir November lalu, artileri Korea Utara menembaki Pulau Yeonpyeong milik Korea Selatan. Dalam insiden itu, empat warga Korea Selatan tewas. Oleh sebab itu kemudian Korea Selatan menggelar serangkaian latihan militer.

Luky Setyarini/Esther Broders/dpa/rtr/afp

Editor: Christa Saloh-Foerster