1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Utang AS

15 Juli 2011

Perundingan di AS untuk menaikkan plafon utang negara masih berlanjut. Presiden Barack Obama menetapkan batas waktu hingga Sabtu pagi (16/07) kepada Kongres untuk mencapai kompromi.

https://p.dw.com/p/11w4i
Foto: dapd

Menaikkan pajak orang kaya atau memangkas layanan sosial ba gi rakyat miskin, dua posisi berseberangan ini berada di pusat macetnya perundingan pemerintah AS dengan Kongres negara itu mengenai batas jumlah utang negara. Pun dalam ronde kelima perundingan pekan ini, masih belum ditemukan kompromi. Suasana pun semakin tegang, sementara Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner mengingatkan, "Kami tidak bisa memberikan Kongress waktu yang lebih lama lagi untuk menyelesaikan masalah plafon utang ini. Waktunya sudah sangat mendesak.”

Presiden AS, Barack Obama hari Kamis (14/07) kembali menyampaikan tawaran kesepakatan senilai 2 trilyun dolar, hal yang menurut dia bisa dicapai apabila kedua pihak bersedia melakukan kompromi yang lebih besar. Obama yang telah kembali mencalonkan diri untuk pemilu 2012, bersikeras menolak semua kesepakatan jangka pendek. Ia juga menolak tawaran-tawaran mengatasi krisis utang secara bertahap seiring perundingan yang berkelanjutan.

NO FLASH Symbolbild USA Schuldenkrise Haushalt Rating
Foto: picture alliance/dpa

Setelah perkutatan satu setengah jam, Obama menangguhkan perundingan dan memberikan batas waktu hingga Sabtu pagi (16/07) kepada fraksi Demokrat dan Republik untuk menyiapkan rencana penghematan konkret yang bisa di negosiasi oleh kedua belah pihak. Serupa Obama, menteri Keuangan Timothy Geithner menegaskan bahwa kini waktunya untuk bergerak.

Tanpa kompromi untuk menaikkan plafon utang, Amerika Serikat akan kehabisan dana pada 2 Agustus mendatang. Hal yang pada dasarnya ingin dihindari kedua kubu dalam Konggres. Pasar-pasar keuangan kuatir bahwa posisi kedua kubu, demokrat dan republik terlalu jauh untuk mencapai kompromi dalam waktu yang tersisa. Kubu Republik menuntut penghematan, dan mendesak agar pemerintah AS mengurangi pengeluarannya sebanyak $1 untuk setiap $1 kenaikan plafon utang. Sementara kubu Demokrat bersedia melakukan pemangkasan, namun menginginkan kenaikan pajak yang bisa membagi dampak penghematan ini secara lebih adil.

Presiden Barack Obama hari Kamis (14/07) menyatakan, akan menggelar konferensi pers mengenai masalah utang Amerika Serikat pada hari Jumat ini. Ia menyadari bahwa taruhannya kini sangat tinggi, dan bisa menjadi bencana jangka panjang bagi ekonomi dunia, karena likuiditas Amerika Serikat sangat menentukan kepercayaan internasional terhadapnya. Sementara, kinipun dampak ketidak pastian sudah terlihat pada reaksi lembaga-lembaga pemeringkat yang mulai mempertanyakan kredibilitas negara itu. Bahkan Cina, kreditor terbesar AS, tampak kuatir. Kementerian luar negeri Cina hari Kamis (14/7) menegaskan harapan negaranya, bahwa Washington mengadopsi kebijakan yang bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan investor.

rtr/afp/Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk