1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT MDGs: Perancis akan Tambah Dana Milenium

21 September 2010

Dalam kurun waktu tiga tahun, Perancis akan menambah dana sumbangannya sebanyak 180 juta Euro. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy imbau negara lain mengikuti jejaknya.

https://p.dw.com/p/PHoQ
Konferensi Khusus MDGsFoto: AP

Nepal yang terpilih menerima penghargaan MDGs untuk kemajuan mengagumkan dalam meningkatkan kesehatan ibu, merupakan salah satu contoh keberhasilan MDGs. Tercatat, dari setiap 100.000 kelahiran di Nepal, jumlah ibu hamil yang meninggal turun dari 415 orang pada 2000 menjadi 229 pada tahun 2010. Tujuan pembangunan milenium, MDGs menetapkan sasaran, sebelum tahun 2015 angka kematian ibu hamil bisa dikurangi sampai tiga perempat dari jumlah kasus tahun 2000.

Duta Besar Nepal untuk PBB, Gyan Chandra Acharya menyatakan, keberhasilan negaranya mengurangi angka jumlah ibu yang meninggal terkait pada meningkatnya kesadaran masyarakat, perbaikan transportasi dan fasilitas kesehatan, legalisasi aborsi dan beberapa upaya lain.

“Banyak hasil nyata dari sasaran pembangunan milenium yang disepakati sepuluh tahun silam, pada 2000. “ Begitu ungkap Sekjen PBB, Ban Ki Moon pada pembukaan KTT Millennium Development Goals, MDGs di New York.Tercatat kemajuan di berbagai bidang,seperti jumlah anak sekolah, perbaikan akses untuk air bersih dan penanganan wabah penyakit. Namun sekjen PBB menegaskan masih banyak yang harus diupayakan.

Millenniums-Gipfel
Sekjen Ban Ki-moon di markas PBB hari Senin, 20 September 2010.Foto: AP

"Masih banyak yang harus dilakukan untuk ibu yang terpaksa menidurkan anaknya yang kelaparan, skandal yang secara global berlangsung milyaran kali setiap malam. Masih banyak yang harus dilakukan untuk anak perempuan yang setiap hari dibebani tugas mengambil air atau mengumpulkan kayu padahal seharusnya ia berada di sekolah dan mengenyam pendidikan. Dan banyak yang harus dilakukan untuk pekerja yang terpaksa menetap di kawasan kumuh kota-kota besar, dan mengalami lenyapnya penghasilan dan hilangnya pekerjaan di tengah resesi global", Begitu tegasnya.

Ban Ki Moon mengingatkan, bahwa kunci keberhasilan MDGs adalah dengan berinventasi secara cerdas di bidang infrastruktur, pertanian kecil, layanan sosial dan secara khusus memajukan kaum perempuan dan anak perempuan.

Pada KTT yang menjadi bagian Sidang Umum PBB ini, negara anggota menyampaikan laporan mengenai capaian MDGs di masing-masing negara, yang termasuk mengurangi kelaparan dan kemiskinan, mengatasi wabah penyakit, melindungi lingkungan dan mendorong pendidikan. Selain itu, membahas apa lagi yang dapat dilakukan untuk memenuhi target pada tahun 2015.

Sementara itu Raja Yordania, Abdullah II mengatakan bahwa negaranya telah berhasil mencapai salah satu sasarannya. Di negara itu, terjamin bahwa setiap anak, lelaki dan perempuan mengenyam pendidikan sekolah dasar dan dengan begitu menghapus kondisi buta tulis pada anak. Namun Raja Abdullah II juga mengatakan bahwa program pembangunan banyak dipengaruhi oleh kondisi perdamaian di kawasan. Dikatakannya, perang dan tindak-tindak kekerasan menyebabkan dialihkannya dana yang sebenarnya ditujukan untuk layanan sosial dan pembangunan ekonomi maka kehidupan dan ekonomi rakyat akhirnya terkorbankan dan kemiskinan serta rasa frustrasi akan meningkat. Karenanya ia berharap bahwa program pembangunan mengikut sertakan upaya-upaya untuk membangun fondasi perdamaian.

Kesenjangan merupakan salah satu persoalan yang diangkat oleh Presiden Bolivia, Evo Morales. Sebagai contoh penyebab kesenjangan itu, Morales antara lain menyoroti pemindahan sumber-sumber alam dari negara-negara selatan ke negara-negara utara. Dikatakannya juga, MDGs akan sulit dicapai bila tidak ada kesetaraan, sementara distribusi yang tidak adil terus diberlakukan. Selanjutnya ia tegaskan, komitmen negara-negara industri untuk menyisihkan 0,7 persen dari produk domestik bruto bukanlah sebuah hadiah, karena merupakan bagian dari utang-utang negara maju kepada negara-negara di selatan.

Sementara itu Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyatakan akan mengingkatkan kontribusi negerinya bagi dana global ini sebanyak 20%. Dalam kurun waktu tiga tahun, Perancis akan menambah dana sumbangannya sebanyak 180 juta Euro. Dikatakannya, apabila semua negara donor mengikuti jejak Perancis, maka kemungkinan besar wabah malaria di Afrika yang membunuh 1 juta anak setiap tahunnya, bisa diatasi. Dalam pidatonya di PBB hari Senin itu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengingatkan kenyataan kelam bahwa pada akhir pidatonya itu sedikitnya 30 anak Afrika lagi akan sudah akibat wabah malaria.

Menurut rencana, Rabu (22/9) Ban Ki Moon akan meluncurkan strategi global untuk memperbaiki kesehatan ibu dan anak-anak. Berbagai penelitian dalam bidang ini mengindikasikan bahwa penguatan sektor ini akan menimbulkan efek penggandaan pada semua butir sasaran pembangunan milenium MDGs. Pada hari itu, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Cina Wen Jiao Bao juga akan tampil.

Edith Koesoemawiria/UN/rtr
Editor: Ging Ginanjar