1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kursus Integrasi bagi Migran

4 November 2010

Pemerintah Jerman menawarkan sebuah program kursus integrasi kepada semua pihak yang berkepentingan, hingga tahun 2015.

https://p.dw.com/p/Py7h
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: picture-alliance/dpa

Hanya lewat pembicaraan langsung yang obyektif dapat mencapai langkah maju, juga problem interaksi antar masyarakat, dengan atau tanpa latar belakang migran akan dapat dipecahkan. Untuk keempat kalinya para pihak yang terlibat melakukan pertemuan : Kanselir Jerman Angela Merkel, menteri dan perhimpunan imigran. Setiap pertemuan dilakukan terdapat harapan yang saling berbeda-beda. Dalam penutupan Konferensi Integrasi ke-4, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan: „Kami menghendaki persiapan pertemuan kelima dengan lebih konkrit. Kami ingin agar tindakan harus dapat diverifikasi dan diberikan jadwal yang jelas. Keseluruhannya akan ada satu rencana aksi, dimana kemudian kita dapat benar-benar memperoleh kejelasan: apa yang telah berhasil dan apa yang tidak?”

Artinya, hingga tahun 2015 , semua warga migran harus sudah mengikuti kursus integrasi, terutama untuk dapat lebih meningkatkan kemampuan berbahasa Jerman, ditambahkan Merkel: „Kami ingin sekitar 5 hingga 7 tahun semua orang di Jerman, yang berkepentingan dengan kursus integrasi, kami perkirakan jumlahnya sekitar 1,8 juta orang, ditawari program ini dan diberikan kesempatan, untuk menyelesaikan kursus ini. Dalam 10 tahun kalau kita hitung dari tahun 2005, akan berhasil melakukan apa yang diabaikan selama 30 tahun sebelumnya.“

Kursus integrasi yang diluncurkan pada tahun 2005 merupakan langkah terpenting aksi dukungan politik integrasi pemerintah Jerman. Hingga akhir tahun 2010 Pemerintah Jerman menghabiskan dana sekitar satu milyar euro untuk kursus ini.

Merkel menekankan keberhasilan atau sebaliknya dari kursus ini harus dibicarakan. Termasuk juga tema ‚kekerasan' , misalnya kekerasan di sekolah, pola prilaku machoisme, yang sebagian terjadi di sekolah dan tempat umum.

Petugas Urusan Integrasi Pemerintah Jerman, Maria Böhmer mengeluhkan tingginya angka putus sekolah yang dialami anak-anak berlatar belakang migran, jumlah angka putus sekolah mencapai 13 persen, sedangkan angka putus sekolah anak-anak Jerman tujuh persen. Ia mengharapkan dukungan lebih banyak negara-negara bagian dalam menyelesaikan persoalan itu.

Böhmer juga menyebutkan dua tema lain yang penting dilakukan untuk melengkapi rencana aksi integrasi nasional: „Bidang kesehatan dan perawatan, merupakan sebuah tema yang memiliki arti penting bagi generasi migran, yang bertambah tua. Kedua imigran sebagai pegawai pelayaan publik. Kita juga mengetahui pentingnya fungsi menjembatani di kalangan kaum migran, apakah itu di kepolisian, maupun guru, yang mereka sendiri mempunyai pengalaman sebagai migran.“

Namun Kanselir Jerman Angela Merkel mengingatkan jalan menuju integrasi yang lebih baik di Jerman masih memerlukan proses panjang.

Ayu Purwaningsih

Editor : Agus Setiawan