1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Metode agar Anak Melek IPTEK

as/yf(inovator)24 Maret 2016

Tawarkan kegembiraan pada anak sekaligus rangsang rasa ingin tahu mereka. Ajak anak-anak lakukan eksperimen ilmiah yang disenangi, agar temukan sendiri solusinya. Dengan itu anak diajak gemar dan melek iptek.

https://p.dw.com/p/1IIbk
Kind vor dem Rechner
Foto: Getty Images

Metode agar Anak Melek IPTEK

Anak-anak harus dirangsang agar menyukai fenomena ilmu alam dan teknik. Metodenya, ajak anak-anak melakukan ujicoba ilmiah yang menyenangkan dan menemukan sendiri solusinya. Dengan itu mereka akan menyimpan dengan baik informasi itu dalam otaknya.

Mereka harus memutuskan sendiri eksperimen apa yang akan diujicoba dan belajar tanpa disadari. Anak-anak melakukan ujicoba sains dan dalam waktu bersamaan merasa senang.

Misalnya, eksperimen dengan arus listrik yang membuat rambut mereka berdiri. Atau mereka bisa merasakan bagaimana bobot tubuh dibagi rata pada kasur berpaku. Juga merasakan dari pengalaman, betapa artistiknya jaring laba-laba.

Anak-anak juga merasa tertarik dan penasaran dengan ujicoba labirin pipa sepanjang 76 meter. mMreka bisa mengirim kain berwarna-warni berlomba menuju ke luar pipa dan merasakan kekuatan hembusan udara.

Tawarkan kegembiraan pancing rasa ingin tahu

Dr. Christof Börner kurator Musium Sains Phaeno mengatakan; "Setiap obyek pamer di musium sains dan iptek harus berfungsi: dalam arti, pada pandangan pertama sudah memicu ide perdana pada anak-anak, mengenai apa yang bisa dilakukan dengan itu.

Di laboratorium juga ada workshop tentang bumi. Anak-anak sudah tahu banyak tentang cacing tanah. Misalnya, cacing bernafas lewat kulit. Atau bagaimana cacing bergerak. Reaksinya, anak-anak merasa benar-benar jadi ilmuwan. Mereka berkomentar : Semuanya seperti di laboratorium betulan, amat bagus. Simak juga komentar siswa SD Lea Sophie Karsch (10) : "Banyak hal menarik untuk dibuat eksperimen"

Contoh lainnya, bagaimana air minum diolah? Bagiamana kerja instalasi pengolah air? Dengan tangan sendiri, anak-anak bisa menemukan, bagaimana tanah, pasir dan kerikil berfungsi menyaring kotoran dari air.

Konsep yang diusung musium sains Phaeno di Jerman adalah : menawarkan kegembiraan pada anak-anak sekaligus merangsang rasa ingin tahu mereka. Konsepnya menjadi bahan kajian untuk riset cara belajar. Jika anak-anak bisa distimulasi lewat sistem belajar mandiri dengan banyak latihan, mereka akan tumbuh sebagai remaja yang haus ilmu pengetahuan dan teknologi.