1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemberontak Menaklukkan Kompleks Militer Gaddafi

23 Agustus 2011

Pemberontak di Libya menduduki kompleks utama militer Gaddafi. Pertempuran antara pemberontak dan milisi Gaddafi terus berkecamuk. NATO menyatakan tidak akan mendukung pemberontak dengan serangan udara.

https://p.dw.com/p/12Md3
Pemberontak menginjak kepala patung Gaddafi di kompleks militer yang diduduki pemberontak di Tripoli, Selasa (23/08).
Pemberontak menginjak kepala patung Gaddafi di kompleks militer yang diduduki pemberontak di Tripoli, Selasa (23/08).Foto: dapd


Kelompok perlawanan di Libya menduduki kompleks utama militer Gaddafi, Selasa (23/08). Sebelumnya terjadi pertempuran hebat antara pemberontak dan milisi pemerintah. Ratusan anggota pemberontak memasuki kompleks militer itu, mengambil amunisi, dan melepaskan tembakan ke udara sebagai tanda perayaan. Beberapa pria muda menendangi patung kepala Gaddafi.

Kompleks utama militer di Tripoli yang sebagian hancur akibat serangan udara NATO itu, merupakan simbol pusat kekuasaan Gaddafi. Meski kompleks militer itu berhasil dikuasai pemberontak, tidak ada tanda-tanda keberadaan Gaddafi.

Kirsan Ilyumzhinov, ketua Federasi Catur Dunia, yang mengenal Gaddafi setahun lalu, mengatakan bahwa dirinya berbicara lewat telepon dengan Gaddafi. Dikatakannya, Gaddafi masih hidup, sehat dan masih di Tripoli. Tapi belum ada konfirmasi independen yang membenarkan pernyataan Ilyumzhinov.

NATO Tidak Akan Dukung Pemberontak dengan Serangan Terarah

Kelompok perlawanan di Libya di daerah Bab al Aziziya, Tripoli, Selasa (23/08).
Kelompok perlawanan di Libya di daerah Bab al Aziziya, Tripoli, Selasa (23/08).Foto: dapd

Sementara itu NATO berkeras tidak akan mendukung pemberontak dengan melancarkan serangan terarah dari udara. Ditambahkan, NATO tidak berhubungan langsung dengan kelompok perlawanan dalam hal koordinasi serangan apa pun.

Lebih lanjut jurubicara militer NATO Roland Lavoie mengatakan, "Situasi di Tripoli masih sangat serius dan sangat berbahaya. Penembak jitu, granat, mortar bisa menyebabkan kerusakan serius. Itu tidak akan mengubah keadaan atau pun situasi. Tapi akan sangat berbahaya bagi penduduk setempat. Makanya kami tetap menjaga mandat ini."

Ia juga menekankan, "Jika harus melindungi warga sipil dari kekerasan, kami, NATO, akan menerbangkan satuan tempurnya."

Kekerasan terhadap warga sipil, jelas, merupakan kriteria menentukan bagi NATO. Pertanyaan mengenai di mana keberadaan Gaddafi,  Lavoie menjawab, "Gaddafi bukanlah tokoh kunci lagi. Diktator itu tidak punya peranan lagi dalam masa depan negara itu."

"Libya Butuhkan Bantuan dari Luar"

A rebel fighters react as they advance to the frontline during a fighting in Tripoli, Libya, Tuesday, Aug. 23, 2011. Rebels say they control most of Tripoli, but they faced pockets of fierce resistance from regime Kelompok perlawanan di Libya
Kelompok perlawanan di LibyaFoto: dapd

Dalam membangun masa depan, Libya memerlukan bantuan dari luar. Itulah yang selalu ditekankan masyarakat internasional. Sejak lama NATO selalu menunjukkan bahwa mereka siap membantu Libya pascaera Gaddafi, tapi tidak selalu dalam urutan pertama. Ada pihak lain yang juga akan membantu.

Jurubicara NATO Lungescu menekankan bahwa PBB-lah yang memegang peranan pimpinan. "NATO siap untuk mendukung dan membantu. Jika diperlukan atau diminta. Tapi satu hal yang jelas adalah, pasukan darat NATO tidak akan dikerahkan di Libya." 

Birgit Schmeitzner/Luky Setyarini/ap

Editor: Ayu Purwaningsih