1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanSwedia

Riset Evolusi DNA Manusia Purba Raih Nobel Kedokteran 2022

3 Oktober 2022

Pakar Genetika Evolusi asal Swedia, Svante Pääbo, dianugerahi penghargaan Nobel Kedokteran 2022, atas keberhasilannya mengurut genom manusia purba. Karyanya membantu meluruskan pemahaman kita tentang evolusi manusia.

https://p.dw.com/p/4Hget
Svante Pääbo
Svante PääboFoto: Christian Charisius/dpa/picture alliance

Komite Nobel, Karolinska Institut menyebutkan, Svante Pääbo berhasil mencapai "sesuatu yang mustahil,” yakni mengurut genom Neandertal, yang kemudian membidani kelahiran bidang studi baru, Paleogenomika.

"Dengan mengungkap perbedaan genetis yang memisahkan manusia modern dengan manusia purba, penemuannya mendasari penelitian untuk menjawab apa yang membuat kita menjadi manusia.”

Pääbo yang putra peraih Nobel Kimia, Sune Bergström, turut mendapat pengakuan atas keberhasilannya menemukan sepesies manusia purba, Denisova, melalui pengurutan DNA.

DNA mahluk hidup bisa ditemukan di dua kompartemen. DNA Nukleat menyimpan sebagian besar informasi genetis. Adapun sebagian kecil terangkai di dalam Mitokondria.

DNA manusia purba pada hakikatnya luruh seiring dengan waktu. Setelah ribuan tahun, biasanya hanya sebaris kecil DNA yang masih utuh. Sementara sisanya terkontaminasi DNA bakteri atau manusia modern.

Kelahiran Paleogenomika

Pada 1990an, Pääbo mencetuskan ide untuk tidak mengurut DNA Nukleat, melainkan DNA Mitokondria, yang meski kecil namun punya ribuan salinan. 

Metode yang dia kembangkan akhirnya berhasil mengurut DNA Mitokondria dari sebuah tulang berusia 40.000 tahun asal Siberia. Pengurutan itu pula yang mendasari penemuan spesies purba baru yang diberi nama Denisova.

Hasil pengurutan DNA milik spesies Denisova ini menandakan kali pertama manusia bisa mengakses informasi genetis manusia purba.

Memahami "aliran DNA purba ke manusia modern memiliki relevansi kuat pada dunia kedokteran, misalnya untuk memahami bagaimana evolusi mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh kita terhadap infeksi,” tulis Komite Nobel dalam keterangan persnya, Senin (3/10).

Pääbo menghabiskan sebagian besar masa risetnya di Leipzig Jerman. Di sana, dia bekerja untuk Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner sejak 1999.

Pekan penghargaan Nobel

Hadiah Nobel merupakan penghargaan sains paling bergengsi di dunia. Penghargaan dibarengi dengan hadiah uang tunai untuk dana penelitian senilai hampir USD 1 juta, yang diberikan oleh Institut Karolinska Swedia.

Penghargaan di bidang kedokteran mengawali seremoni rangkaian pengumuman pemenang Nobel di Stockholm, pekan ini. Pada Selasa (4/10), komite akan lanjut mengumumkan pemenang Nobel Fisika, yang disusul penghargaan di bidang Kimia pada Rabu (5/19), Sastra pada Kamis dan Nobel Perdamaian pada Jumat (7/10) yang berbeda dari pengumuman Nobel lainnya dari , Stockholm ibukota Swedia, akan diumumkan dari ibukota Norwegia, Oslo. 

Adapun pemenang Nobel Ekonomi akan diumumkan pada 10 Oktober mendatang.

Dibentuk sejak lebih dari 120 tahun lalu, penghargaan Nobel diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa "menciptakan keuntungan terbesar bagi umat manusia.”

rzn/as (afp,dpa)