1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penutupan Guantanamo Lebih Rumit daripada Yang Diperkirakan

30 September 2009

Penutupan kamp tahanan Guantanamo diragukan dapat dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Obama. Menteri Pertahanan AS Robert Gates yang mula-mula mengungkapkan pesimisme ini akhir pekan lalu.

https://p.dw.com/p/JuuK
Foto: AP/DW

Penutupan kamp tahanan Guantanamo diragukan dapat dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Menteri Pertahanan AS Robert Gates yang mula-mula mengungkapkan pesimisme ini akhir pekan lalu.

Menanggapi pertanyaan apakah pemerintah tetap berpegang pada jadwalnya, bahwa tahanan terakhir di Guantanamo benar-benar dapat meninggalkan kamp tahanan militer itu tanggal 22 Januari 2010 Gates mengatakan, “Terbukti masalahnya lebih rumit dari yang kami perkirakan.“

Sebelumnya pada bulan Juli lalu, komandan pangkalan militer AS di Guantanamo, Laksamana Tom Copeman sudah mengungkapkannya secara gamblang, “Terdapat banyak masalah hukum maupun politik yang kompleks, yang harus dipecahkan dalam waktu amat pendek.“

Masalah paling pelik bagi pemerintahan Obama adalah tidak adanya dokumen lengkap menyangkut 240 tahanan di sana. Informasi mengenai para tahanan, yang di zaman pemerintahan Bush dijadikan alasan serta bukti penahanan, harus dicari dan dikumpulkan dengan susah payah oleh para petugas yang ditunjuk Obama. Tugasnya dapat dituntaskan belum lama ini, empat bulan menjelang jadwal penutupan kamp tahanan Guantanamo. Tapi kini terdapat masalah yang lebih pelik, seperti diungkapkan gurubesar hukum dari Universitas Duke, Scott Siliman, “Masalah terbesar bagi penutupan sesuai jadwal pada bulan Januari tahun depan adalah, menemukan tempat ke mana orang-orang ini dapat dikirimkan.“

Nyaris tidak ada negara yang mau menerima bekas tahanan Guantanamo. Juga Amerika Serikat tidak mau. Hal itu sudah ditegaskan oleh para senator Partai Republik yang menguasai mayoritas di Senat, yang juga didukung sejumlah senator dari Partai Demokrat. Karena Amerika Serikat sendiri menunjukkan contoh buruk, mayoritas negara-negara lainnya juga tidak bersedia menerima bekas tahanan Guantanmo. Dari 223 tahanan Guantanamo, sejauh ini 90 dikategorikan dapat dibebaskan segera, karena mereka dinyatakan tidak bersalah. Sebagian lainnya tetap harus diajukan ke pengadilan. Bahkan sekitar 50 hingga 60 tahanan Guantanamo dikategorikan oleh pemerintahan Obama sebagai sangat berbahaya. Mereka akan terus ditahan, juga tanpa menjalani proses pengadilan. Menteri Pertahanan Robert Gates walaupun begitu berpendapat, bahwa Obama memang sudah tepat, dengan menentukan jadwal waktu bagi penutupan Guantanamo. “Saya termasuk pendukung jadwal tsb. Saya tahu persis situasi di Washington, jika tanpa jadwal tegas, birokrasi tidak akan bereaksi.“

Gates menambahkan, jika sampai tanggal 22 Januari 2010, pemerintah AS tidak berhasil memenuhi jadwalnya bagi penutupan Guantanamo, paling tidak sudah ada rencana pasti untuk itu. Pemerintah Obama bisa mengatakan, walaupun jadwalnya mundur tapi arahnya sudah tepat.

Anna Engelke/Agus Setiawan

Editor: Yuniman Farid