1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Survei: Sepertiga Perusahaan Jerman Merasa Skeptis di 2024

15 April 2024

Tingginya suku bunga, lambatnya pertumbuhan global, serta konflik di Ukraina dan Gaza, semua ini berkontribusi terhadap pandangan negatif sektor industri, berdasarkan survei Institut Ekonomi Jerman (IW).

https://p.dw.com/p/4elKB
Pabrik BMW di Dingolfing, Jerman
Ilustrasi industri otomotif JermanFoto: Sven Hoppe/dpa/picture alliance

Lebih dari sepertiga perusahaan di Jerman memperkirakan produksi akan turun tahun ini. Masalah geopolitik dan melemahnya ekonomi global dinilai telah membebani permintaan produk dan jasa mereka, menurut sebuah survei yang diterbitkan oleh Institut Ekonomi Jerman (IW), Sabtu (13/04).

Bulan lalu, lima lembaga ekonomi terkemuka Jerman memperingatkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar Eropa ini hanya akan tumbuh 0,1% pada tahun 2024 dan 1,4% pada tahun 2025.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan global juga akan melambat menjadi 2,4% pada tahun ini. Padahal, perekonomian Jerman yang didorong oleh ekspor sangat mengandalkan pertumbuhan global.

Bank Dunia memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global selama setengah dekade paling lambat dalam 30 tahun terakhir.

Bagaimana pendapat perusahaan Jerman?

Dalam survei mereka, Institut Ekonomi Jerman menemukan bahwa 37% perusahaan memperkirakan produksi akan turun, sementara 23% memperkirakan produksi akan meningkat. Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan mereka tidak memprediksi bahwa perekonomian akan pulih tahun ini.

Survei tersebut menemukan bahwa prospek tahun ini utamanya sangat buruk di sektor industri dan konstruksi.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

"Ini berarti bahwa ekspektasi untuk tahun 2024 kembali agak menurun sejak survei pada musim gugur," kata para peneliti yang berbasis di Köln.

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa 39% perusahaan yakin kinerja mereka saat ini lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Hanya 18% yang menyatakan adanya perbaikan.

Namun ekspektasi adanya perekrutan sedikit meningkat, menurut IW. Hampir seperempat perusahaan (23%) memperkirakan peningkatan lowongan pekerjaan, sementara 35% memperkirakan pengurangan pekerjaan di perusahaan masing-masing.

Industri Jerman hadapi perampingan dan efisiensi

IW berpendapat bahwa sektor jasa adalah satu-satunya harapan. Sekitar 34% perusahaan jasa berharap dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi.

Sebagai perbandingan, hampir 40% pelaku industri berpikir untuk mengurangi lapangan kerja dan berupaya mengurangi investasi.

"Ini berarti basis industri di Jerman semakin terpuruk," kata pakar ekonomi IW, Michael Grömling. "Kita sudah terlalu lama berada dalam krisis investasi," yang menurutnya harus segera diatasi oleh para politisi.

Perbedaan regional dalam ekspektasi produksi juga semakin terlihat. Wilayah tenggara Jerman, seperti di negara bagian Sachsen dan Thüringen, proporsi perusahaan mengharapkan produksi lebih tinggi dan lebih rendah jumlahnya kurang lebih sama. 

"Hal ini bisa jadi mencerminkan aktivitas bisnis yang lebih baik di industri kelistrikan serta sektor informasi dan komunikasi, yang relatif terwakili dengan baik di wilayah ini," kata para peneliti IW.

Negara bagian di wilayah timur seperti Mecklenburg-Vorpommern, Brandenburg, Sachsen-Anhalt, dan Berlin adalah yang paling pesimistis. Sekitar 48% perusahaan di wilayah ini memperkirakan produksi akan lebih rendah tahun ini, hanya 17% yang memperkirakan produksi akan meningkat.

Perusahaan kecil sama suramnya

Situasi yang suram juga terjadi di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), menurut survei lainnya. Asosiasi UKM berbicara tentang suasana bangkit dari krisis dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Sekitar 45% perusahaan memperkirakan omzet akan turun dalam beberapa bulan mendatang, dibandingkan 16% yang memperkirakan bisnis akan membaik.

Survei Asosiasi UKM menemukan bahwa perusahaan lebih memilih perampingan birokrasi (84%), modernisasi undang-undang perpajakan, dan penurunan beban pajak bagi perusahaan (59%).

ae/hp

Laporan tambahan dari kantor berita DPA

Nik Martin Penulis berita aktual dan berita bisnis, kerap menjadi reporter radio saat bepergian keliling Eropa.