1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tahun Penuh Prestasi Bagi Timnas Jerman

Vidi Athena Legowo20 Desember 2011

Tahun 2011 bisa dibilang adalah tahun yang sukses bagi tim nasional sepakbola pria Jerman. Dari 13 pertandingan, Jerman menang sembilan kali dan hanya satu kali kalah. Yakni, 1-2 saat melawan Australia di bulan Maret.

https://p.dw.com/p/13WBk
Foto: dapd

Timnas Jerman menutup tahun 2011 dengan permainan sepakbola cantik yang sukses mengalahkan juara kedua Piala Dunia, Belanda, pertengahan November lalu di Hamburg dengan skor telak 3:0. Jerman semakin menjadi tim favorit yang dijagokan untuk menang di Piala Eropa tahun depan. Mats Hummel, pemain bertahan Jerman, menjelaskan perasaannya. "Ini kemenangan luar biasa dalam duel yang bergengsi. Karena itu bagi kami ini penutupan tahun yang indah dan sesuai dengan yang kami bayangkan sebelumnya."

Rekor Sempurna Kualifikasi Grup Piala Eropa

Keberhasilan bersejarah sudah diraih timnas 11 Oktober lalu di Düsseldorf. Di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Eropa. 'Sepuluh kemenangan dari sepuluh pertandingan, apalagi yang masih saya inginkan', demikian pelatih Jerman Joachim löw setelah menang 3-1 dalam pertandingan penyisihan grup melawan Belgia. Pemain timnas Andre Schürrle mengungkap rahasia sukses timnya. "Kami punya begitu banyak pemain berkualitas di tim. Dari kemungkinan nol persen, kami bisa mencetak gol."

Tim Jerman sudah memastikan tempat di putaran final Piala Eropa sejak bulan September setelah menang 6:2 atas Austria. Kemenangan tak kalah penting lainnya, adalah dalam pertandingan uji coba melawan Brasil. Untuk pertama kalinya dalam 18 tahun, Jerman menang atas juara dunia lima kali tersebut dengan skor 3:2. Mario Götze, pemain Borussia Dortmund yang baru berusia 19 tahun, untuk pertama kalinya bermain sejak menit pertama dalam pertandingan itu. Pelatih Jerman Joachim Löw hanya punya kata-kata pujian untuknya. "Cara bermainnya maju pesat. Kemampuannya berorientasi, tekniknya, ia melakukannya dengan baik."

Pemain Pilihan Pelatih Löw

Löw menyisihkan bintang tua seperti Michael Ballack dari kadernya. Namun, jaminan posisi inti juga tidak diberikan sang pelatih kepada pemain lainnya. "Kami punya kader yang terdiri dari 20,25 pemain yang sangat baik. Konsep 11 pemain inti tidak ada lagi. Masa tersebut sudah tidak berlaku, jika ingin memenangkan sesuatu."

Pelatih Löw berfokus pada rotasi dan blok pemain dari klub Bayern München, yang memimpin klasemen sementara Bundesliga. "Menurut saya, kedua pihak saling menguntungkan. Jika para pesepakbola bermain baik, menang dan merasa percaya diri, maka rasa percaya diri di timnas juga akan mereka bawa kembali ke klub. Jadi hal ini penting dan baik bagi kedua pihak."

Hal yang tidak bisa disangkal adalah masalah barisan pertahanan. Seperti saat hanya bermain 3:3 melawan tuan rumah Piala Eropa Ukraina. Karena itu, pelatih Löw berusaha mengerem eforia berlebihan. "Penting untuk tidak merasa optimis berlebihan. Saat ini kami memiliki tim hebat. Tetapi yang menentukan bukanlah hasil pertandingan sekarang, melainkan kondisi di saat turnamen berlangsung."

Peluang Jerman Jadi Juara

Pada dua turnamen besar terakhir, Jerman kurang kuat saat menghadapi Juara Dunia dan Eropa, Spanyol. Walau prestasi Spanyol mengagumkan, Löw tetap menganggap masih banyak tim lain yang patut diperhitungkan. "Saat ini yang dibicarakan adalah duel Jerman-Spanyol. Tetapi ini tidak benar. Karena masih ada tim lain yang juga mampu menjadi juara Piala Eropa."

Sebaliknya, pemain Real Madrid, Mesut Özil, lebih yakin akan kemampuan Jerman meraih gelar juara setelah tim ini selama 15 tahun kembali dari turnamen besar dengan tangan hampa. Menurut Özil, "Kami tim muda yang haus akan sukses. Saya tentu percaya akan kehebatan tim, dan bahwa kami bisa meraih gelar. Lagipula, sudah waktunya bagi kami untuk bisa melakukannya."

Arnulf Boettcher / Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Hendra Pasuhuk