1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: "Kata-kata Harus Diikuti Aksi"

6 Desember 2011

Konferensi Afghanistan kedua di Bonn telah berakhir. Usulan konkrit tentang cara memperbaiki situasi di Afghanistan tidak diajukan. Namun, menurut Ratbil Shamel konferensi tersebut sangatlah penting bagi negaranya.

https://p.dw.com/p/13NNn
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Afghanistan Hamid KarzaiFoto: dapd

Pidato para politisi internasional yang terdengar pada konferensi Afghanistan bunyinya hampir sama. Mungkin mereka saling mencontek. Intinya semua mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan warga Afghanistan sendirian:" Mereka sepakat untuk menuntut pemerintah Afghanistan, agar melaksanakan perundingan perdamaian dengan semua kelompok di negara itu. Khususnya, kelompok Taliban. Namun, tidak ada wakil Taliban yang hadir di Bonn. Tidak dijelaskan, apakah mereka tidak mau datang atau tidak diundang.

Tuan rumah konferensi, pemerintah Jerman, menjamin mereka tidak akan mengabaikan Afghanistan setelah 2014. Setelah semua pasukan tempur asing meninggalkan negara tersebut, dunia internasional tetap akan memberikan dukungan. Menurut kanselir Jerman Angela Merkel, Jerman akan lebih berkonsentrasi pada bantuan pelatihan pasukan keamanan dan pembangunan kembali.

Apa gunanya janji-janji muluk tersebut? Sepertinya, para politisi tersebut berharap bisa meyakinkan warga di Afghanistan, bahwa kali ini tidak ada yang akan melupakan mereka. Setahun yang lalu, pemerintah negara barat mengumumkan misi militer di Afghanistan usai di akhir 2014. Pesan ini menimbulkan kepanikan di banyak lapisan masyarakat Afghanistan. Mereka teringat akan masa kekacauan di tahun 90an. Setelah mundurnya militer Uni Soviet, negara itu tenggelam dalam perang saudara yang mengerikan. Rakyat Afghanistan khawatir, vakum kekuasaan yang akan terjadi akan memiliki dampak yang sama seperti di masa lalu.

Rencana penarikan mundur pasukan asing harus dijelaskan kepada warga hingga mereka bisa memahaminya. Tetapi ini tidak terjadi. Banyak rakyat Afghanistan yang mempertanyakan, apakah tidak sebaiknya mereka mulai memihak kepada Taliban dari sekarang. Karena mereka memperkirakan, paling lambat di tahun 2014, Taliban akan kembali menjadi pihak yang berkuasa di Afghanistan. Kekhawatiran ini juga diketahui oleh negara barat, walau sedikit terlambat. Konferensi Afghanistan di Bonn diharapkan bisa memulihkan rasa kepercayaan warga yang hilang. Ini hanya tercapai sebagian.

Setidaknya, warga Afghanistan bisa memiliki sedikit harapan. Dunia internasional telah menegaskan akan mendampingi Afghansitan hingga 2024 dan mendukungnya dalam proses perdamaian serta rekonsiliasi. Janji itu harus dibuktikan dengan aksi, supaya kehidupan warga Afghanistan benar-benar mengalami perbaikan. Hanya dengan kepolisian yang lebih kuat, situasi keamanan bisa membaik. Korupsi juga harus diperangi lebih keras lagi. Pendidikan harus dapat diakses semua pihak. Untuk dapat mencapainya, warga Afghanistan dan dunia internasional harus mengembangkan strategi bersama. Konferensi Afghanistan di Bonn adalah langkah pertama untuk jalan yang masih panjang ini.

Ratbil Shamel / Vidi Legowo-Zipperer

111027-Shamel-330-244.jpg
Ratbil ShamelFoto: DW

Editor: Agus Setiawan