1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Minta FBI Hentikan Penyelidikan terhadap Flynn

17 Mei 2017

Presiden Trump mendesak direktur FBI untuk hentikan penyelidikan keterkaitan Michael Flynn dengan Rusia. Demikian laporan dua media besar AS. Gedung Putih bantah berita ini.

https://p.dw.com/p/2d5Ch
USA Donald Trump und James Comey
Foto: Getty Images/A. Harrer

Skandal terbaru menyangkut Presiden AS Donald Trump itu dilaporkan dua media kenamaan AS, CNN dan The New York Times. Kedua media mengutip memo yang ditulis James Comey setelah pertemuan dengan Trump Februari lalu. Ketika itu Comey masih jadi kepala FBI. Pekan lalu Comey dicopot dari jabatan oleh presiden Trump.

Polisi federal AS-FBI sejauh ini melakukan investigasi terhadap mantan penasehat keamanan nasional Michael Flynn, yang diduga punya keterkaitan dengan Rusia. Menurut laporan media, Trump menyebut Flynn "pria baik" yang tidak melakukan kesalahan apapun. "Saya harap Anda bisa melepas kasus ini." Itulah yang dikatakan Trump kepada Comey seperti yang dilansir CNN dan New York Times.

Michael Flynn mengundurkan diri sehari sebelum pertemuan antara Trump dan Comey tanggal 14 Februari, setelah terungkap bahwa ia berbohong tentang latar belakang hubungannya dengan diplomat Rusia.

Reports: Trump asked Comey to end Flynn probe

Gedung Putih sudah menyangkal laporan yang pertama-tama diterbitkan The New York Times Selasa kemarin. Gedung Putih menyatakan, Turmp "tidak pernah meminta Comey atau siapapun juga untuk menghentikan penyelidikan apapun, termasuk penyelidikan menyangkut Jenderal Flynn."

Memo Comey tentang Trump

Menurut New York Times, Comey membuat catatan tentang pembicaraannya dengan Trump sebagai bagian dokumentasi tekanan dari Trump. Comey yang ketika itu jadi direktur FBI menginformasikan kepada staf senior dan asisten terdekatnya di FBI tentang keberadaan catatan itu.

Reporter New York Times tidak melihat sendiri memo tersebut, namun salah seorang rekan dekat Comey membacakan beberapa bagiannya kepada para wartawan. Demikian keterangan media kenamaan AS itu.

Mengomentari berita pemecatan Comey, Gedung Putih menyatakan itu langkah yang diambil berkaitan dengan cara Comey menyelidiki kasus email rahasia mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu terakhir. Sebaliknya banyak pengamat menduga, ini langkah yang diambil Trump untuk mencegah investigasi FBI tentang hubungan tim pemenangan Trump dengan Rusia.

Trump berkunjung ke Israel

Sementara itu dilaporkan, Presiden Donald Trump akan berkunjung ke Israel, tepatnya ke Tembok Ratapan di Yerusalem, yang jadi tempat berdoa paling suci bagi kaum Yahudi. Sebelumnya sudah timbul ketegangan, karena seorang diplomat AS mengatakan, tembok tersebut berada di wilayah Palestina, yakni di Tepi Barat Yordan, yang diduduki Israel.

Kunjungan ke Israel termasuk rangkaian kunjungan luar negeri pertamanya. Sebelum ke Israel, Trump terlebih dahulu akan berkunjung ke Arab Saudi. Di Israel Trump dijadwalkan bertemu dengan PM Israel, Benyamin Netanyahu, dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

ml/as (ap, rtr)