1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump Berjanji Batalkan Kebijakan AS Soal Lingkungan

27 Mei 2016

Donal Trump berjanji akan batalkan kebijakan AS yang paling ambisius dalam tema perubahan iklim. Kebijakan energinya jika jadi presiden, adalah menggenjot lagi sektor energi fossil domestik.

https://p.dw.com/p/1Iv8k
USA Vorwahlen Kandidat Donald Trump
Foto: Reuters/J. Ernst

Donald Trump menyatakan di depan para pendukungnya, langkah membatalkan kebijakan yang menguntungkan lingkungan hidup akan mengembalikan kejayaan industri minyak dan batu bara AS. Ia juga menyatakan terutama akan memgambil langkah yang menyokong kebijakan AS di sektor keamanan.

Raja properti dari New York itu tidak pernah menutup-nutupi kebenciannya terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan. Tapi dalam pidato yang disampaikan di depan manajer bidang energi ia dengan jelas menyasar kesepakatan untuk mencegah perubahan iklim yang dicapai di Paris tahun lalu, yang dinilai sebagai langkah signifikan setelah perundingan-perundingan sebelumnya gagal.

Trump menyatakan, "Kita akan membatalkan kesepakatan Paris." Milyarder itu juga berjanji akan menyetujui proyek transfer minyak Keystone XL dari Kanada, dan membatalkan langkah-langkah yang diambil Presiden Barack Obama untuk mengurangi produksi emisi gas rumah kaca di AS dan menjaga perairan dan saluran air dari berbagai polusi industri.

Di depan sekitar 7.700 orang yang berkumpul di kota Bismarck, ibukota negara bagian yang kaya minyak North Dakota, Trump juga mengungkap, semua peraturan yang tidak sesuai lagi dengan jaman, tidak perlu, tidak menguntungkan pekerja atau tidak menguntungkan negara akan dihapus sepenuhnya. Tapi ia menambahkan, "Kita akan melakukan ini dengan mempertimbangkan kekhawatiran rasional soal lingkungan hidup."

Calon resmi dari Partai Republik

Janjinya soal lingkungan hidup disampaikan Kamis kemarin, setelah berita bermunculan, bahwa ia sudah berhasil meraih dukungan 1.237 delegasi yang menjadi syarat untuk menjadi calon resmi dari Partai Republik dalam pemilu presiden November mendatang.

Terpilihnya Donald Trump jadi kandidat presiden partai Republik, ditanggapi dengan kritis dari luar AS. Di Eropa Trump kerap dianggap sebagai calon presiden yang tidak mengerti politik luar negeri. Tuduhan sama juga dilontarkan Presiden Barack Obama terhadap Trump. Sementara Trump bersikap menganggap enteng, dan memberikan komentar populis, bahwa negara-negara lain selama ini menyalahgunakan AS.

Komentarnya soal energi dan pelestarian lingkungan menunjukkan kontras tajam dengan pesaingnya dari Partai Demokrat, yaitu Hillary Clinton dan Bernie Sanders. Kedua calon dari Partai Demokrat mendorong investasi di bidang teknologi energi alternatif untuk memerangi perubahan iklim.

ml/as (twitter, ap, rtre)