1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Xi Gantikan Hu Pimpin Partai Komunis Cina

14 November 2012

Wakil Presiden Cina Xi Jinping dan Wakil Perdana Menteri Li Keqiang terpilih ke dalam komite pusat Partai Komunis Cina (CPC) pada akhir kongres hari Rabu (14/11). Sebuah hasil yang memang sudah dinantikan.

https://p.dw.com/p/16ixl
Foto: Reuters

"Kongres memilih komite pusat yang baru bagi partai dan menggantikan para pemimpin senior dengan mereka yang lebih muda," ujar Presiden Cina Hu Jintao pada upacara penutupan kongres yang diikuti para anggota loyal partai, termasuk para CEO, kalangan militer dan etnis minoritas dalam busana tradisional.

Perubahan kepemimpinan sudah diatur terlebih dahulu antara petinggi partai dan mantan pemimpin Cina untuk mempertahankan kekuasaan politik dan melindungi kepentingan keluarga, namun harus melewati proses pemilihan yang terkoreografi melalui kongres yang digelar setiap 5 tahun itu.

Sesi penutupan Kongres Nasional Partai Komunis Cina ke-18 di Beijing
Sesi penutupan Kongres Nasional Partai Komunis Cina ke-18 di BeijingFoto: Reuters

2.270 delegasi yang telah disahkan memberikan suara di Beijing bagi komite baru yang terdiri dari 205 anggota penuh dan sekitar 170 anggota tanpa hak pilih. Komite selanjutnya hari Kamis (15/11) akan memilih 24 anggota Politbiro dan kemungkinan hanya 7 anggota Komite Tetap Politbiro, sebuah lingkaran kekuasaan yang sebelumnya beranggotakan 9 orang.

Deretan pemimpin 'baru'

Xi Jinping sejak tahun 2007 sudah diproyeksikan menggantikan Hu Jintao. Pertama-tama sebagai kepala partai melalui kongres, kemudian sebagai presiden untuk satu dekade mendatang saat parlemen bertemu bulan Maret tahun depan. Sesi tahunan parlemen tersebut akan menjadi suksesi kedua Partai Komunis Cina (CPC) sejak berkuasa tahun 1949.

Baik Xi maupun Li Keqiang sudah dipastikan menjadi anggota komite tetap. Satu orang lagi yang kini dipastikan masuk komite adalah ahli finansial Wang Qishan. Lainnya termasuk ekonom didikan Korea Utara, Zhang Dejiang, politisi Li Yuanchao, ketua partai Tianjin, Zhang Gaoli, dan Liu Yunshan yang selama ini bertugas mengontrol media massa lokal.

Wang Yang, ketua partai provinsi Guangdong, dan ketua partai Shanghai, Yu Zhengsheng, serta Liu Yandong, satu-satunya perempuan yang terpilih juga diprediksi masuk ke dalam komite pusat.

Pertanyaan yang juga akan terjawab hari Kamis adalah apakah Hu akan tetap berkuasa apabila ia mempertahankan kedudukannya sebagai kepala Komisi Militer Pusat, badan pembuat keputusan tertinggi bagi militer Cina yang diperkuat senjata nuklir dan 2,3 juta tentara. Pendahulu Hu, Jiang Zemin, baru melepas jabatan tersebut dua tahun setelah menyerahkan jabatan partai ke Hu tahun 2002.

Penentu masa depan Cina

Para anggota badan elit Cina ini akan menentukan arah kebijakan ekonomi dan politik dalam beberapa tahun ke depan. Demikian halnya dengan seberapa besar pengaruh yang akan dipertahankan Hu Jintao, dan siapa pemimpin Cina berikutnya dalam satu dekade mendatang.

Arah politik dan ekonomi Cina dapat terlihat jelas terutama apabila badan elit Cina didominasi kaum konservatif dan bukan mereka yang punya reputasi mendorong reformasi.

"Kita harus siap untuk menerima sejumlah kabar buruk," ujar Wang Zhengxu, seorang peneliti senior bagi Sekolah Studi Cina Kontemporer di Universitas Nottingham Inggris. "Para pemimpin konservatif bisa saja mendapatkan jabatan-jabatan yang bagus, sedangkan mereka yang kita pikir sebagai orang-orang yang mampu justru mendapat jabatan yang buruk."

Xi Jinping (kiri) dan Li Keqiang, dua pemimpin baru Cina
Xi Jinping (kiri) dan Li Keqiang, dua pemimpin baru CinaFoto: Reuters

Masa sulit bagi Beijing

Xi Jinping dan Li Keqiang akan mengambil alih kekuasaan saat perekonomian Cina tengah melambat, melemahkan klaim legitimasi CPC untuk terus meningkatkan kesejahteraan 1,3 miliar warga negeri tirai bambu.

Mereka juga akan menghadapi gelombang keresahan di berbagai penjuru Cina, terutama dipicu kemarahan publik atas korupsi, kesewenang-wenangan pemerintah ataupun manifestasi kemarahan jutaan warga yang merasa tertinggal di tengah kemakmuran negeri. Belum lagi gerakan anti-Cina di antara etnis Tibet yang pecah menjadi aksi bakar diri dalam beberapa pekan terakhir.

Kongres menanggapi dengan cara secara bulat menyetujui laporan mengenai korupsi di dalam partai dan terus mengamandemen piagam Komunis untuk menyerukan dukungan terhadap kemajuan ekologi sebagai referensi terhadap kehancuran lingkungan akibat ledakan ekonomi Cina.

Kongres tahun ini juga diwarnai skandal Bo Xilai, seorang bintang politik yang ambisinya pupus setelah istrinya dikenakan hukuman mati atas pembunuhan seorang pebisnis Inggris.

CP/ML (rtr, dpa)