1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Andi Mukhlisa - Salah Seorang Pemenang Lomba Menulis Goethe Institut

17 Mei 2011

Tak dinyana gadis berperawakan mungil ini bisa menggeser ribuan orang yang juga turut mengikuti lomba ini. Hadiahnya, terbang ke Jerman untuk melihat langsung pembukaan Piala Dunia Sepak Bola Perempuan di Berlin.

https://p.dw.com/p/11HsF
Andi Mukhlisa (tengah) diapit wakil dari Goethe Instititut Jakarta, Janette Dukes (kiri) dan Hartono PangiFoto: DW
Tarian tradisional Karannuang menyambut kedatangan Janette Dukes dan Hartono Pangi dari Goethe Institut Jakarta, saat berkunjung ke SMA 10, di Jalan Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan. Di sekolah inilah Andi Mukhlisa menuntut ilmu. Mereka datang secara khusus untuk memberikan ucapan selamat dan memberikan hadiah secara simbolis kepada Andi Mukhlisa yang telah menjadi pemenang dalam lomba menulis bertema "Bagaimana Olahraga Telah Mengubah Hidupku".
Andi, begitu Andi Mukhlisa biasa disapa, tak menyangka dirinya termasuk salah seorang yang beruntung mempunyai kesempatan bersama 29 pelajar perempuan lainnya di seluruh dunia, terbang ke Jerman dan menyaksikan pembukaan Piala Dunia Sepak Bola Perempuan di Berlin. Lomba menulis ini diselenggarakan oleh yayasan budaya Jerman Goethe Institut dan digelar di seluruh dunia. Acara ini dilaksanakan berkaitan dengan Piala Dunia Sepak Bola Dunia Perempuan 2011. Jerman menjadi tuan rumah ajang sepak bola ini.
Andi Mukhlisa juga senang bermain olahraga futsal. Kegemaran terhadap sepak bola dan pengetahuan Bahasa Jerman akhirnya mengantar Andi berangkat ke Jerman bulan Juni mendatang. Andi juga senang nonton sepak bola dan mengikuti sepak terjang pemain-pemain favoritnya.
Berawal dari coba-coba, Andi menuangkan pengalaman bermain futsal dalam selembar kertas. Tulisan Andi mengalir begitu saja. Seperti misalnya ia mengatakan, futsal adalah olahraga keras. Futsal juga merupakan olehraga tim jadi dibutuhkan kekompakan diantara pemain. Terjatuh dan terluka karena mempertahankan gawang merupakan resiko dalam olahraga permainan bola.
Tapi dengan fulsal ia banyak mendapat teman baru dan mendapat banyak pengalaman. Pengalaman lucu pun ia tuangkan dalam tulisannya. Ketika awal bermain futsal, bola yang seharusnya diumpan ke temannya malah melenceng. Juga bagaimana ketika main futsal, teman-temannya memakai rok dan merekapun terjatuh karena tidak leluasa bergerak. Foto futsal timnya juga menjadi bagian dari tulisannya itu.
Keinginan Andi untuk mengikuti lomba cukup besar. Awalnya ia ragu karena pengetahuan Bahasa Jermannya minim. Namun ia tak patah semangat. Ia kemudian menulis cerita menggunakan Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah tulisannya jadi, baru ia meminta petunjuk dan bimbingan Subhan, guru Bahasa Jermannya. Kemenangan Andi, tak lepas dari bantuan Subhan, sosok seorang guru honor yang mengajarkan bahasa Jerman di sekolahnya. Akhirnya Andi terpilih sebagai salah satu pemenang lomba menulis.
Juni mendatang ia akan mengunjungi Jerman. Di sana ia bergabung dengan pemenang lomba menulis dari berbagai negara. Ada dua pemenang dari Indonesia, yaitu Andi Mukhlisa dari Makassar dan Kartika Pambudi dari Slawi, Jawa Tengah. Selain menyaksikan pertandingan pembukaan Jerman melawan Kanada di Berlin tanggal 26 Juni, mereka juga punya kesempatan mengikuti kursus Bahasa Jerman dari Goethe Institut di kota München. Ya, olah raga benar-benar mengubah hidupku, begitu kata Andi Mukhlisa dengan tersenyum.
Erna Dwi Lidiawati
Editor: Hendra Pasuhuk