1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Arsitektur Kebun Binatang Ilusionis di Berlin

13 Februari 2018

Pasangan panda di Kebun Binatang Berlin jadi pemicu pemikiran baru arsitektur kandang. Seorang arsitek kenamaan Jerman melakukan eksplorasi dan membuat kandang ilusionis. Pengunjung seolah berada di alam bersama hewan.

https://p.dw.com/p/2sZub

Arsitektur Kebun Binatang Berlin Cerminan Korelasi Manusia dan Hewan

Ini Taman Panda di Berlin. Khusus dibangun bagi pasangan panda yang baru datang. Pengunjung bisa melihat lewat hewan dari jendela kaca. Bahkan lampion khas Cina, menghiasi tempat tinggal Meng Meng dan Jiao Qing.

Arsiteknya Natascha Meuser hanyut dalam perasaan: "Mereka benar-benar imut", ujarnya.. Pasangan panda asal Cina ini tidak hanya mendapat kandang, melainkan  sebuah kompleks hunian.

"Kami membangun dalam tiga kategori, yaitu kamar tidur, ruang tamu dan taman besar." Inilah oase yang nyaman," ujar Christian Toll, pimpinan kebun binatang Berlin.

Namun ini juga terkait dengan kenyamanan bagi para pengunjung - agar kunjungan ke kebun binatang semakin menarik.

Baca juga:Kebun Binatang Modern Leipzig

Kebun Binatang Tempat Memelihara atau Menyiksa?

:Ini Akibatnya Jika Ganggu Panda Tidur...

 

Mengajak pengunjung masuk dunia ilusi

Arsitek Natascha Meuser mengatakan: "Dalam arsitektur kebun binatang, kandang di dalam dan luar ruangan adalah ruang yang benar-benar jadi tempat pementasan, dan ini bukan kebetulan - setiap semak, setiap lahan terbuka, setiap pembatasnya direncanakan."

Arsitekturnya mengarahkan pandangan pengunjung seolah melihat teater, kata Natascha Meuser. Kandang dirancang seperti set panggung.

Kebun binatang ini jadi ilusi pengalaman berada di alam. Natascha Meuser meneliti arsitektur kebun binatang selama sepuluh tahun dan menulis buku mengenainya. Sejatinya, dia membangun gedung kedutaan di daerah krisis seperti Afghanistan, Mali dan Yaman. Kebun binatang mengingatkannya sedikit atas pekerjaan ini: yakni arsitektur berkeamanan tinggi dan mengunakan penghalang. Kebun binatang  seperti penjara? Arsitekturnya berusaha menyingkirkan asumsi itu.

"Karena kami memperindah perbatasan kandang. Tidak lagi terlihat terali atau pembatas, pagar. Melainkan parit berair, dan batasannya menjadi tidak terlihat. Kami memperindah batasnya. Menurut saya, tidak ada kandang yang ramah spesies. Kami punya hewan dalam pagar yang dipertontonkan," kata Natascha Meuser lebih lanjut

Sejarah arsitektur jaman dongeng

Natascha Meuser juga mempelajari sejarah arsitektur kebun binatang. Kandang jerapah ini menceritakan masa awal  kebun binatang Berlin, yang dibuka pada tahun 1844. Saat itu, hewan masih dipajang sebagai obyek pameran eksotis, di bangunan fantasi seperti dalam Dongeng 1001 Malam:

Pakar arsitektur kebun binatang Jermaan Carl Hagenbeck mengembangkan gagasan tentang kebun binatang tanpa pagar sekitar tahun 1900 di Hamburg. Saat itu jadi revolusi: burung Flamingo di samping predator, dipentaskan sebagai simbol perdamaian hewan.

Natascha Meuser: "Kita selalu memiliki kebutuhan akan pemandangan surgawi, dan jika saya melihat ke sini, saya melihat alam bukannya arsitektur. Saya memiliki perasaan bahwa binatang itu nyaman."

Menyaksikan binatang buas? Ada film dokumenternya di televisi. Rasakan pengalaman di alam liar, demikian bunyi iklannya.

Beberapa hewan menggoresakan kesan dalam hati pengunjung - seperti bayi beruang kutub Knut yang populer di tahun 2006.  Hewan favorit semacam itu seharusnya tidak tinggal di kandang, tapi di lanskap yang indah.

Bagaimana bentuk kebun binatang masa depan? Singapura dan St. Petersburg menunjukkan seperti apa penampilannya.

Di Berlin, kandang kuda nil menunjukkan tren masadepan lanskap kebun binatang. Hewannya sendiri mungkin tidak peduli dengan hal itu.

(DW Inovator)