1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Benarkah Korut Ujicoba Bom Hidrogen?

6 Januari 2016

Korea Utara klaim sukses ujicoba bom Hidrogen. Seismogram sedunia juga catat getaran gempa lebih kuat dari ledakan bom nuklir. Tapi apakah benar Pyongyang mampu buat bom Hidrogen?

https://p.dw.com/p/1HZ53
Nordkorea TV Berichterstattung Südkorea zu Wasserstoffbombe
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Jin-man

Para pakar nuklir mayoritasnya meragukan bahwa rezim di Pyongyang mampu membuat Bom Hidrogen yang daya ledaknya lebih hebat dari bom atom. Indikasi menunjukkan gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter di dekat lokasi ujicoba. Televisi resmi Korea Utara melaporkan, negara itu sukses ujicoba bom Hidrogen.

Namun pakar nuklir dan kontrol senjata dari Australia, Crispin Rovere mengatakan; “Data seismik yang tercatat mengindikasikan ledakannya di bawah kekuatan letusan bom Hidrogen.“ Kemungkinan Pyongyang sukses melakukan ujicoba nuklir tahap pertama, tapi gagal memicu secara komplit tahapan kedua untuk ledakan Hidrogen, Rovere menambahkan.

Tapi terlepas dari berbagai tafsiran dan perkiraan, yang jelas Korea Utara masih terus melakukan ujicoba senjata atomnya tanpa takut sanksi internasional. Juga bukti bahwa intensitas ledakannya amat kuat, walaupun di bawah daya ledak bom Hidrogen, tetap memicu kecemasan. Ini ditegaskan oleh Chritopher Hill mantan ketua juru runding enam pihak terkait sengketa atom Korea Utara.

Reaksi Internasional

Terkait ujicoba terbaru bom atom Korea Utara tersebut, sejumlah negara tetangga melontarkan kecaman keras. PM Jepang Shinzo Abe mengatakan di Tokyo, “Ujicoba nuklir itu merupakan ancaman serius bagi kemanan negara kami dan tidak bisa ditolerir.“ Jepang kini berusaha melakukan koordinasi di PBB untuk menanggapi ujicoba nuklir terbaru Korut.

Karte Nordkorea Punggye-ri Englisch
Lokasi ujicoba "bom Hidrogen" di Punggye-ri, di utara Korut dekat perbatasan ke Cina

Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye mengecam ujicoba nuklir itu sebagai provokasi berat, sekaligus ancaman serius bagi masa depan Korsel. Ia juga langsung memangil dewan keamanan nasional Korsel untuk menggelar sidang darurat. Seoul menyebut akan mengambil langkah yang diperlukan, termasuk menyerukan tambahan sanksi lewat Dewan Keamanan PBB.

Cina sejauh ini tidak melontarkan reaksi resmi. Namun sebuah komentar yang ditulis kantor berita resmi Xinhua menyebut aksi tersebut amat disesalkan karena melanggar resolusi PBB. Perancis dan Australia juga sudah melontarkan keceman resmi. PBB juga menggelar sidang darurat membahas aksi Pyongyang tsb.

as/ml(rtr,afp,ap,dpa)