1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Cina Perkuat Hak Kepemilikan dan Perlindungan Pengusaha

14 Oktober 2020

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan, hak kepemilikan pribadi dan perlindungan pengusaha akan diperkuat di zona ekonomi khusus Shenzen. 40 tahun lalu, Shenzen dibuka sebagai zona ekonomi pertama di Cina.

https://p.dw.com/p/3juZ2
Pusat perbelanjaan di Shenzhen
Pusat perbelanjaan di ShenzhenFoto: Imago Images/IP3Press

Memperingati 40 tahun zona ekonomi khusus Shenzhen, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan dalam pidatonya hari Rabu (14/10), hak kepemilikan pribadi dan perlindungan pengusaha akan diperkuat di kawasan khusus itu. Pidato itu disampaikan di tengah kebangkitan ekonomi Cina dari krisis pandemi corona dan sengketa dagang dengan AS yang terus berlanjut.

Xi Jinping dalam pidatonya, memuji Shenzhen karena berhasil "mencapai keajaiban" dan menambahkan, Cina "harus melakukan pembangunan dengan keberanian untuk merintis dan berusaha untuk menjadi yang pertama."

“Pemerintah Shenzhen akan mendapatkan lebih banyak kelonggaran untuk mendorong reformasi dan menjadi kota teladan bagi negara sosialis yang kuat," tandas Xi Jinping. Dia menyebut Shenzhen sebagai simbol kebangkitan Cina menjadi kekuatan ekonomi global.

Selama 40 tahun, Shenzhen berkembang dari sebuah kampung nelayan dengan populasi tidak sampai 30 ribu penduduk menjadi kota metropolitan dan pusat perdagangan dengan sekitar 13 juta penduduk.

Kota metropolitan Shenzhen yang berbatasan dengan Hong Kong
Kota metropolitan Shenzhen yang berbatasan dengan Hong KongFoto: Reuters/T. Siu

Eksperimen kepemilikan pribadi dan kapitalisme ala Cina

Shenzhen menjadi tempat uji coba reformasi ekonomi Cina yang dipelopori Deng Xiaoping, yang mendorong keterbukaan dan pembentukan zona-zona khusus ekonomi. Kawasan-kawasan itu kemudian bertumbuh pesat dan menarik tenaga kerja dari berbagai daerah.

Pemerintah Shenzhen pada hari Minggu (11/10), menerbitkan rencana untuk meningkatkan investasi asing dan memangkas birokrasi di berbagai sektor, termasuk energi dan telekomunikasi.

Presiden Xi Jinping juga menyinggung "turbulensi" dalam perekonomian global dan mengatakan, peningkatan"proteksionisme dan unilateralisme" telah menjadi ancaman serius. Dia menekankan bahwa Cina akan mendorong model "sirkulasi ganda" yang lebih bergantung pada konsumsi domestik, sambil menarik investasi asing.

Sebelum berpidato di Shenzhen, Xi Jinping mengunjungi kota-kota terdekat Chaozhou dan Shantou, di mana dia menekankan pentingnya peningkatan dan inovasi industri.

Penguatan hubungan segitiga dagang Hong Kong, Makau dan Taiwan

Di Shenzhen, Xi Jinping berpidato di distrik Qianhai, yang memposisikan dirinya sebagai pusat layanan lintas batas untuk Greater Bay Area, wilayah yang mencakup Hong Kong, Makau, dan sembilan kota di provinsi Guangdong, termasuk Shenzhen.

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam juga menghadiri acara peringatan itu, setelah hari Senin (13/10) mengumumkan bahwa dia menunda pidato kebijakan tahunannya untuk datang ke Shenzhen. Hadir juga Kepala Eksekutif Makau, Ho Lat Seng.

Dalam pidatonya, Xi Jinping juga menyerukan pertukaran lebih lanjut antara Hong Kong, Makau dan Taiwan. Kepada warga Cina perantauan, dia menyerukan agar "memperkuat rasa kepemilikan mereka terhadap tanah airnya."

hp/as (rtr, afp)