1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

031110 D USA Kongresswahlen

4 November 2010

Dalam Pemilu Sela di Amerika Serikat, Demokrat kehilangan suara mayoritas dalam Kongres. Kekalahan ini merupakan kerugian besar bagi pemerintahan Obama. Reaksi di Jerman secara umum seragam, namun nuansanya beragam.

https://p.dw.com/p/PyEE
Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers sesaat setelah hasil Pemilu Sela diumumkanFoto: AP

Menteri Luaar Negeri Jerman Guido Westerwelle menilai, kekalahan pahit Partai Demokrat tidak mengakibatkan perubahan menentukan dalam politik luar negeri Amerika Serikat. Senada dengan itu, Koordinator Kerjasama Transatlantis Jerman, Hans Ulrich Klose, juga menyakini kontinyuitas politik luar negeri. Tetapi di dalam negeri akan ada perubahan politik.

"Jelas Obama makin lemah di dalam negeri. Tapi hal itu juga bisa membawa keuntungan. Sekarang Repulik memiliki mayoritas di DPR, dan jika mereka bertindak seperti selama ini, mengatakan tidak pada semua hal dan semua orang, Republik akan jadi partai yang tidak mewakili kepentingan rakyat. Dan itu persoalan besar di Amerika,“ papar Ulrich Klose.

Bahwa upaya kompromi antara Demokrat dan Republik tidak akan menjadi lebih mudah, semua kubu politik di Jerman meramalkan demikian. Karena sejak bertahun-tahun, politik lintas partai yang sejati, yang sekarang dituntut presiden, mula-mula rendah, setelah itu meningkat.

Kekalahan Obama adalah ungkapan ketidakpuasan yang dalam ditambah kondisi kehidupan yang menyedihkan saat ini. Krisis kredit perumahan yang berkelanjutan, rekor jumlah pengangguran, adalah hal-hal yang menyibukkan presiden AS dan DPR yang kini didominasi Republik, sampai tiba saatnya pemilihan presiden 2012. Dengan akibat yang nyata bagi hubungan dagang transatlantis, demikian ramalan Rainer Stinner anggota parlemen Jerman. "Saya perkirakan, sehubungan dengan situasi ekonomi, di DPR AS akan meningkat tendensi untuk mengintesifkan proteksionisme.“

Konsekuensi lain, Eropa harus berbuat lebih banyak, kata Ketua Komisi Luar Negeri di parlemen Jerman, Ruprecht Polenz, "Kita tahu bahwa persoalan dan konflik tertentu di dunia ini menuju pada solusi. Jika Amerika tidak memperbesar dukungan, dan malah mengurangi keterlibatannya, maka itu berarti kita, Eropa, harus berbuat lebih banyak. Kita tidak punya banyak waktu, justru sekarang ini tuntutan terhadap Eropa lebih besar. Saya yakin ini juga pesan dari pemilu sela di Amerika.“

Pemilu Sela yang berlangsung Selasa (02/11) adalah hari berkabung bagi reformasi lebih lanjut di Amerika Serikat, kata juru bicara politik luar negeri Partai Hijau Jerman, Kerstin Müller, "Tentu saja dalam persoalan dimana sangat dibutuhkan persetujuan Republik, seperti perjanjian perlindungan iklim yang mengikat,yang kini tidak bisa diharapkan lagi dari Amerika, jadi ini juga hari berkabung bagi perlindungan iklim internasional."

Kubu inti konservatif berhasil membuat kelas menengah kulit putih merasa tidak yakin dan menjelek-jelekkan reformasi yang digadang-gadang Obama. "Menurut saya, rakyat Amerika ikut menembak jatuh presiden terbaik yang mereka punya," dikatakan Kerstin Müller.

Eropa juga ikut bersalah. Karena terlalu ragu dalam mendukung Obama, kata Müller. Namun demikian, semua kubu politik di Jerman sepakat dalam satu hal, kekalahan pahit Demokrat dalam Pemilu Sela bukan lantas berarti Presiden Barack Obama bisa diturunkan dari kursinya.

Richard Fuchs/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid