1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Energi Surya: Pasar Kerja yang Menjanjikan di Seluruh Dunia

Gero Rueter
13 Juli 2021

Jutaan pekerja di seluruh dunia mendapat manfaat dari pekerjaan baru di industri surya. Namun, para ahli melihat masih ada tantangan menghalangi peluang emas ini. Banyak perusahaan kekurangan tenaga terampil.

https://p.dw.com/p/3wOuF
Fabian Rojas
Fabian Rojas adalah pekerja muda asal Argentina yang beralih ke pekerjaan di sektor panel surya di JermanFoto: Gero Rueter/DW

"Saya sangat menyukai pekerjaan saya, saya bersemangat dan saya banyak belajar," kata Fabian Rojas, pria Argentina berusia 26 tahun yang telah bekerja memasang panel surya di atap sejak Oktober lalu untuk sebuah perusahaan kecil di dekat kota Köln, Jerman barat.

CEO perusahaan René Hegel yang telah menjual sistem fotovoltaik sejak 2008, mempekerjakan insinyur Argentina itu, agar perusahaan dapat memenuhi setidaknya sebagian dari permintaan yang meningkat pesat di wilayah tersebut.

"Kami memiliki banyak pertanyaan, saya mengumpulkan setidaknya enam penawaran seminggu dan kami sudah memiliki pesanan untuk empat hingga lima bulan ke depan," kata Rojas kepada DW. "Pelanggan ingin menghasilkan listrik mereka sendiri, mengisi daya mobil listrik mereka, dan mengurangi konsumsi dari jaringan. Ini juga berkontribusi pada perlindungan iklim."

Rojas berkomunikasi dengan pelanggan, menyesuaikan sistem fotovoltaik dan terkadang membantu memasangnya di atap.

"Fabian adalah pembelajar yang cepat," kata Hegel. "Dalam beberapa bulan ke depan dia akan mendapatkan lebih banyak pengalaman praktis, dan segalanya akan menjadi lebih baik." 

Tim Hegel saat memasang panel surya
Rojas (baju putih) and Hegel (baju abu-abu), bersama timnya berfoto saat memasang panel suryaFoto: Gero Rueter/DW

Industri energi surya di Jerman butuh bantuan

Hegel berencana memperbanyak timnya yang terdiri dari empat orang untuk memenuhi permintaan energi surya yang terus meningkat.

Di Jerman, sistem tenaga surya dengan total kapasitas 5 gigawatt (GW) dipasang pada tahun 2020, dan kapasitas tersebut diperkirakan akan bertambah. Studi menunjukkan bahwa perluasan harus ditingkatkan enam kali lipat menjadi 30 GW per tahun untuk menjaga kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius abad ini.

Untuk mencapainya, perlu lebih banyak tenaga kerja di industri surya, kata Günther Haug, Manajer BayWa r.e., perusahaan yang berbasis di München yang sedang membangun ladang tenaga surya dan angin besar di seluruh dunia, dan terus berkembang. Pada tahun 2017, BayWa r.e. memiliki 1.100 karyawan, dan kini menjadi 2.700.

"Kami mencari insinyur, ahli keuangan, personel terampil untuk pengembangan proyek dan orang-orang dengan pelatihan teknis," kata Haug.

Untuk mencari dan mempertahankan personel, Haug mengatakan perusahaan "bersedia melakukan investasi keuangan yang cukup besar dan juga melatih pelamar secara mandiri, karena tidak ada cukup pekerja terampil."

"Saat ini ada sekitar 50.000 pekerjaan di bidang fotovoltaik di Jerman," kata Volker Quaschning, profesor energi terbarukan di University of Applied Sciences di Berlin (HTW). Dia mengatakan banyak orang mencari pekerjaan baru karena krisis virus corona.

"Kita harus pandai tentang bagaimana melakukan pendekatan terhadap hal ini, kita perlu memulai program pelatihan untuk memiliki pekerja terampil yang cukup. Jika tidak, transisi energi akan gagal karena kekurangan personel," kata Quaschning kepada DW. 

Perusahaan surya di Spanyol
Perusahaan membangun taman-taman surya, seperti ini di Spanyol selatan yang dijuluki 'Don Rodrigo 2'. Perusahaan kesulitan mencari pekerjaFoto: Daniel Posner/BayWa r.e.

Pekerjaan tenaga surya melebihi 60 juta di seluruh dunia

Pada 2019, sekitar 11,5 juta orang di seluruh dunia bekerja di sektor energi terbarukan, menurut laporan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Lebih dari sepertiga dari mereka bekerja di fotovoltaik.

IRENA berpandangan bahwa investasi untuk menghidupkan kembali ekonomi dan pasar kerja ketika negara-negara keluar dari krisis COVID-19 harus memprioritaskan transisi energi.

"Kami memperkirakan bahwa setiap dolar yang dihabiskan di bidang ini menciptakan pekerjaan tiga kali lebih banyak daripada di sektor energi fosil," kata Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera.

Tenaga surya kini menjadi sarana pembangkit listrik termurah, oleh karena itu para peneliti mengharapkannya untuk membuat terobosan global sebagai sumber energi utama di masa depan. Saat ini, ada sistem fotovoltaik dengan total kapasitas sekitar 850 GW terpasang di seluruh dunia. Mereka menghasilkan listrik kira-kira sebanyak 190 pembangkit listrik tenaga nuklir.

Studi memperkirakan bahwa setidaknya 60.000 GW tenaga surya akan dibutuhkan untuk mencapai pasokan energi global yang netral iklim. Untuk melakukan ini, industri perlu mempekerjakan lebih dari 60 juta pekerja dalam dekade berikutnya untuk produksi dan perakitan modul, serta pemeliharaan sistem. 

Cina memimpin di sektor produksi energi surya
Cina memimpin di sektor produksi surya, dengan 2.2 juta orang bekerja memproduksi dan menginstalasi panel suryaFoto: picture-alliance/ZUMAPRESS

Rasa ingin tahu memicu semangat untuk bekerja di sektor energi

Fabian Rojas, insinyur yang berbasis di Köln, terpesona oleh tenaga surya dan angin, dan teknologi energi baru yang hemat. Dia rutin bertukar pikiran tentang topik ini melalui panggilan video dengan seorang teman dari Argentina yang mendirikan sistem tenaga surya di Amerika Serikat.

"Tenaga surya dibutuhkan di seluruh dunia, dan itulah mengapa ada permintaan global untuk pekerja di bidang ini," kata Rojas, menambahkan bahwa ini berlaku untuk Eropa serta Asia dan Amerika Selatan.

Bagi siapa saja yang ingin bekerja di industri ini, Rojas merekomendasikan untuk bersikap proaktif. "Didik dirimu sendiri, coba magang. Untung banyak informasi di internet juga."

Di sektor tenaga surya, ia melihat banyak peluang untuk bekerja di tempat lain di dunia dan berbagi pengetahuannya: "Saya senang melihat siapa yang akan datang mengetuk pintu kami selanjutnya." 

Panel Surya Pangkas Emisi Karbon

pkp/ha