1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Indonesia Resmi Kuasai Mayoritas Saham Freeport

12 Juli 2018

Pemerintah dan Freeport McMoran Inc. sepakat mengalihkan kepemilikan sebesar 51% kepada PT. Inalum sebagai bagian dari divestasi saham. Aliran dana segar itu akan dipakai membiayai ekspansi tambang Grasberg.

https://p.dw.com/p/31JdI
Tambang Grasberg yang dikelola PT. Freeport Indonesia
Tambang Grasberg yang dikelola PT. Freeport IndonesiaFoto: Getty Images/AFP/O.Rondonuwu

Perundingan panjang antara pemerintah dan PT. Freeport Indonesia seputar kepemilikan saham berakhir dengan kesepakatan pengalihan sebanyak 51% saham kepada PT Indonesia Asahan Aluminium alias Inalum. Kesepakatan tersebut diumumkan Presiden Joko Widodo pada Kamis 12/7).

"Saya telah mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan kita, PT Inalum, telah mencapai kesepakatan awal dengan Freeport pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah," katanya seperti dilansir Kompas.

Pengalihan saham tersebut ditaksir bakal bernilai US$ 4 miliar atau setara dengan Rp. 57 triliun, menurut laporan harian Singapura The Straits Times. Untuk itu PT. Inalum telah lebih dulu mengamankan pinjaman senilai Rp 74,36 triliun.

Kesepakatan antara Indonesia dan Freeport McMoran mengakhiri "negosiasi alot" yang dimulai sejak Agustus 2017. Saat itu kedua pihak telah sepakat mengawali proses pengalihan saham atau divestasi sebesar 51% dan pembangunan fasilitas pemurnian mineral. Sebelum itu Indonesia hanya memiliki tidak lebih dari 10% saham di PT. Freeport Indonesia.

Meski tidak lagi memegang saham mayoritas, PT. Freeport tetap bertanggungjawab atas pengelolaan dan proses produksi di tambang Grasberg. Aliran dana segar dari pengalihan saham tersebut akan membantu Freeport membiayai ekspansi tambang menjadi tambang bawah tanah yang ditaksir akan menelan biaya miliaran Dollar AS.

Nantinya kepemilikan tambang Grasberg akan dipegang oleh perusahaan patungan yang dimiliki para pemegang saham utama, yakni PT. Inalum sebesar 41%, Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten Mimika sebesar 10% dan Freeport McMOran Inc. sebesar 49%.

"Tiga setengah tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam satu setengah tahun ini. Tapi memang kita kerjain ini diem, karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah," ujar Jokowi kepada Kompas.

Ditemukan pada 1998, tambang Grasberg dijuluki "keajaiban alam" oleh pelaku industri. Tambang yang berada di ketinggian sekitar 4.200 meter itu memiliki cadangan emas dan tembaga yang bisa dikelola hingga akhir abad.

Isu pengalihan saham Freeport juga sempat memicu kekhawatiran campur tangan pemerintah Amerika Serikat. Pasalnya investor terbesar Freeport McMoran Inc. adalah Carl Icahn, penasehat Presiden Donald Trump.

rzn/hp (rtr,ap, the straits times, ft)