1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Exoskeleton: Inovasi Jadikan Manusia Sekuat Robot

Felix Pauschinger
20 Januari 2023

Perangkat bantu Exoskeleton membuat manusia sekuat robot ketika mengangkat dan membawa barang berat. Ini juga membantu mencegah sakit punggung karena membuat beban jadi ringan. Tapi kelemahannya juga ada.

https://p.dw.com/p/4K4S4
SHIFT Atoun
Foto: DW

Exoskeleton yang dikendalikan komputer, bisa bereaksi secara otonom tetapi tetap sesuai keperluan penggunanya. Teknik canggih memungkinkan posisi yang salah saat mengangkat beban berat dikoreksi, dan gerakan ketika membawa barang dioptimalkan.

Norma Steller dari perusahaan German Bionic menjelaskan, dengann memakai perangkat bantu Exoskeleton sebenarnya orang menggunakan robot kecil, yang dipasang di punggung seperti ransel, atau di seputar tubuh yang mengambil alih beban pekerjaan. Motor listrik berukuran kecil memproduksi tenaga dan kekuatan yang diperlukan. 

Setiap jamnya, rata-rata satu hingga satu setengah ton beban, dikompensasi perlengkapan ini. Exoskeleton juga memberikan gambaran, tentang dimensi beban yang dihadapi pekerja manusia.

Eksoskeleton: Menggabungkan Kemampuan Manusia dan Teknologi

Robot ambil alih tugas kompleks

Mungkin di masa depan, misalnya tukang pos atau perawat orang sakit bisa dibantu pekerjaannya oleh Exoskeleton. Sekarang pun robot sudah mengambilalih tugas-tugas kompleks. Tetapi hingga sekarang, robot masih perlu manusia untuk melakukan pengontrolan.

Tapi di masa depan, pekerja robot ini bisa mengancam jutaan pekerjaan manusia. Di AS robot sudah menggantikan 10% pekerjaan manusia, sedangkan di Slovakia lebih dari 30%. Tapi orang tidak bisa sepenuhnya tidak menggunakan manusia lagi. 

Norma Steller dari German Bionic mengatakan, kalau ada pertanyaan mengapa pekerjaan tetap membutuhkan manusia? Jawabannya mudah. "Karena semua robot ini tidak cerdas. Itu masalahnya." Norma Steller menjelaskan lebih jauh, terutama di bidang logistik, kita sudah meihatnya di masa Corona, banyak hal yang tidak bisa direncanakan dan diprediksi. Jadi orang harus membuat penyesuaian dengan cepat. Sebaliknya sistem pada robot sudah terprogram dan tidak fleksibel, artinya perubahan cepat dan fleksibel itu tidak bisa dilakukan. Jadi manusia, walaupun mengunkan lata bantu Exoskeleton, tetap lebih baik.

Bagi sebagian orang, sistem kerja seperti itu belum terlalu mengacu ke masa depan. Tetapi sekarang ada kemajuan teknologi yang membuat orang bisa mengendalikan mesin pengangkut barang secara "remote" saat bekerja dari rumah.

Robot pengangkut dikendalikan dari jarak jauh

Perusahaan "start up" Phantom Auto dari California, AS mengendalikan dari jarak jauh mesin pengangkut di gudang-gudang mereka di seluruh dunia. Mesin pengangkut bergerak autonom dan hanya mendapat pertolongan jika ada masalah, atau sepenuhnya dikendalikan dari kantor.

Pihak perusahaan mengungkap, kendaraan bisa bergerak secara autonom, selama ada manusia yang mendampingi. Satu orang saja bisa memantau beberapa mesin pengangkut dari jarak ribuan kilometer. "Kami juga memberikan kemungkinan bagi pekerja di gudang untuk bekerja dari jarak jauh," kata Elliot Katz dari Phantom Auto.

"Ini hak istimewa, yang diberikan kepada pekerja kantoran. Jadi kalau Anda mendapat tugas di gudang di New Jersey, Anda hanya perlu menekan tombol di California, dan pada saat bersamaan sejumlah pengemudi digital siap memenuhi kebutuhan."

Hal itu berarti, truk dan taksi juga bisa dikendalikan dari jarak ribuan kilometer. Robot semacam itu, di masa depan, dipastikan akan digunakan lebih banyak lagi untuk mengambil alih pekerjaan manusia. (ml/INOVATOR)