1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Akan Mulai Longgarkan Lockdown

Elizabeth Schumacher
15 April 2020

Jerman akan membuka sekolah pada awal Mei dan mengizinkan beberapa toko yang saat ini tutup untuk beroperasi kembali. Namun, kebijakan pembatasan sosial tetap berlaku.

https://p.dw.com/p/3ayYR
Kanselir Merkel saat konferensi pers tentang pandemi corona
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: Reuters/B. von Jutrczenka

Kanselir Angela Merkel pada hari Rabu (15/04) mengumumkan fase selanjutnya dari rencana Jerman untuk menghentikan penyebaran virus corona. Ini termasuk pembukaan kembali sekolah secara bertahap dan toko-toko besar, selama peraturan pembatasan jarak fisik diberlakukan dan tuntutan kebersihan ketat diterapkan.

Merkel membuka pidatonya dengan berterima kasih kepada warga Jerman karena mematuhi kebijakan dan menyampaikan simpatinya kepada semua orang yang hidupnya terkena dampak langsung oleh virus, termasuk 3.606 orang yang telah meninggal karena COVID-19 di Jerman.

Kanselir memperingatkan, bahwa "kita harus hidup dengan ini sampai ada obat atau vaksin" yang dapat menghentikannya. Dia mengatakan bahwa kemenangan Jerman saat ini adalah sebuah sistem kesehatan yang tidak sepenuhnya kewalahan, jumlah infeksi yang kurvanya tidak lagi meningkat tajam dan angka kematian yang sepertinya telah melewati puncaknya. Merkel menekankan, ini hanyalah awal sebuah keberhasilan, satu keberhasilan yang rapuh.

Berikut peraturan baru yang berlaku di Jerman:
• Toko-toko yang luasnya hingga 800 meter persegi akan diizinkan untuk buka kembali berdasarkan aturan jarak fisik saat ini pada 20 April.
• Sekolah secara perlahan akan membuka kembali pintunya pada 4 Mei, dengan memprioritaskan murid di tahun terakhir sekolah dasar dan menengah. Sekolah yang dibuka kembali harus memiliki strategi menjaga kebersihan yang ketat.
• Salon rambut dapat memulai bisnis pada 4 Mei jika mampu mentaati tindakan perlindungan yang ketat.
• Aturan yang sedang berlangsung bahwa individu hanya boleh bertemu dengan satu orang di luar rumah tangganya tetap berlaku, serta aturan tentang menjaga jarak minimal 1,5 m dari orang lain.
• Acara besar, seperti olahraga dan konser, akan tetap dilarang hingga 31 Agustus.
• Bar, restoran, tempat penitipan anak, teater, dan bioskop akan tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Misa dan aktivitas serta acara keagamaan lainnya juga masih dilarang untuk digelar.
• Masker pelindung "sangat disarankan," tetapi tidak diwajibkan, agar dikenakan di toko-toko dan di transportasi umum.
• Kontrol ketat di perbatasan Jerman akan tetap berlaku setidaknya 20 hari lagi.

Merkel menambahkan bahwa "langkah kecil" menuju normalitas hanya mungkin jika otoritas kesehatan mampu mengontrol rantai infeksi dengan lebih baik. Ia juga menyinggung aplikasi yang telah disarankan sebagai cara untuk mengawasi pergerakan individu yang pulih dan sehat.

Berkonsultasi dengan para pakar ilmiah

Konferensi pers kanselir digelar usai konsultasi selama dua hari bersama para pakar ilmiah pada hari Selasa (14/04) dan para pemimpin 16 negara bagian Jerman pada hari Rabu (15/04). Di bawah sistem federal Jerman, sekolah dan otoritas kesehatan diatur di tingkat negara bagian, dan dengan banyak negara memiliki tingkat infeksi yang berbeda jauh, ada banyak kebutuhan berbeda yang perlu dipertimbangkan untuk respon nasional.

Seperti misalnya, Perdana Menteri Bayern Markus Söder, yang duduk di sebelah Merkel pada konferensi pers, telah menekankan bahwa taman kanak-kanak dan sekolah dasar tetap tutup. Winifried Kretschmann, pemimpin Baden-Württemberg, tempat merek mobil Porsche dan Mercedes berkantor pusat, mengatakan dalam sebuah makalah kebijakan menjelang pertemuan bahwa menghindari lockdown kedua adalah sangat penting bagi ekonomi.

Menurut Robert Koch Institute (RKI), walau jumlah infeksi baru sepertinya telah mencapai puncaknya, jumlah itu turun pada angka yang terlalu tinggi sehingga peraturan tidak bisa dilonggarkan. Kementerian Kesehatan di Berlin mengatakan bahwa Jerman saat ini memiliki 10.000 tempat tidur dan ventilator perawatan intensif, yang dikonfirmasi RKI cukup untuk menangani krisis jika jumlah infeksi baru tidak meningkat secara signifikan.

Jerman telah mencatat 132.000 kasus COVID-19, dengan sekitar 72.000 pasien telah pulih dari virus. Menurut jajak pendapat YouGov Deutschland yang dilakukan pada hari Selasa (14/04), mayoritas orang Jerman lebih memilih untuk tetap menerapkan kebijakan pembatasan sosial untuk saat ini. (vlz/yf)

Dalam melaporkan pandemi virus corona, kecuali ditentukan lain, DW menggunakan angka yang disediakan oleh Pusat Sumber Daya Coronavirus Universitas Johns Hopkins (JHU) di Amerika Serikat. JHU memperbarui angka secara real time, mengumpulkan data dari organisasi kesehatan dunia, pemerintah negara bagian dan nasional dan sumber resmi publik lainnya, yang semuanya memiliki sistem tersendiri untuk mengumpulkan informasi.

Statistik nasional Jerman disusun oleh badan kesehatan publik, Robert Koch Institute (RKI). Angka-angka ini tergantung pada transmisi data dari tingkat negara bagian dan lokal dan diperbarui sekitar sekali sehari, yang dapat menyebabkan penyimpangan angka dari JHU.