1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pelaku Tiga Pemboman Tiga Gereja Diduga Satu Keluarga

13 Mei 2018

Diduga kuat, pelaku pengemboman di tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur berasal dari satu keluarga.

https://p.dw.com/p/2xdL5
Anschlagsserie auf Kirchen in Indonesien
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Asim

Kepala kepolisian  Jenderal Tito Karnavian mengatakan keluarga itu melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan.  "Pelaku diduga satu keluarga," demikian dilansir dari Kompas.

Kepala keluarga yang diduga melakukan aksi bom bunuh dirimengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Pantekosta Pusat, Jalan Arjuna dan ketiganya meledakkan diri di sana. Lalu sang bapak membawa mobil ke gereja lainnya.

Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, kedua pelaku ditengarai masih berusia belasan tahun yang merupakan kakak beradik.

Baca juga:

Serangan Bom Terjadi di Tiga Gereja di Surabaya

Perlukah Pengetahuan Cara Mendeteksi Perilaku Terorisme?

Pengamat masalah terorisme, Noor Huda Ismail mengatakan keluarga ini kemungkinan terbawa oleh doktrin untuk membela khilafah sebagai imajinasi atas komunitas yang diharapkan: "Dalam doktrin itu ada berbagai tawaran untuk syahid itu. Apalagi ini kan sekeluarga. Dianggap bisa kumpul bareng bapak, anak… Ya sudah, syahid bersama. Ini kan sekeluarga, bapak, ibu, anak. "

Noor Huda memprediksi, ancaman teror ini akan semakin meningkat, sehinggga dibutuhkan kerjasama antara aparat keamanan dan masyarakat.

Kapolri menjelaskan diduga pelaku baru pulang dari Suriah dan belajar teror di sana. Demikian dikutip dari detikcom

Tiga gereja di mana terjadi serangan bom adalah: Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya atau GPPS Jemaat Sawahan dan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro 146.

ap/ml (kompas/detik/kumparan)