1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Fokus Kebijakan Luar Negeri Partai Peserta Pemilu di Jerman

Christoph Hasselbach
3 September 2021

Mulai dari kebijakan iklim, imigrasi, pertahanan hingga perdagangan luar negeri, berikut gambaran program kebijakan luar negeri partai-partai peserta pemilu di Jerman.

https://p.dw.com/p/3zpn0
Pada tanggal 26 September, warga Jerman akan memberi suara dalam pemilihan parlemen yang akan menentukan siapa pemimpin baru yang akan menggantikan Angela Merkel
Pada tanggal 26 September, warga Jerman akan memberi suara dalam pemilihan parlemen yang akan menentukan siapa pemimpin baru yang akan menggantikan Angela MerkelFoto: DW

Iklim

Dalam hal perlindungan iklim, blok Uni Kristen Demokrat (CDU) dan Uni Kristen Sosial (CSU) ingin mempertahankan posisi Jerman sebagai lokasi industri. CDU mengejar target netral iklim "sebelum pertengahan abad ini". Untuk mencapainya, mereka mengandalkan "teknologi inovatif dan investasi ekonomi.” Namun, berbeda dengan ketua partai CDU dan kandidat kanselir kubu partai konservatif Armin Laschet, ketua umum partai CSU Markus Söder ingin Jerman menghentikan penggunaan batu bara pada tahun 2030, lebih cepat dari target awal, yakni pada tahun 2038.

Partai Sosialdemokrat Jerman SPD menargetkan Jerman mencapai netralitas iklim pada tahun 2045. Hingga tahun 2040 listrik di Jerman seharusnya hanya dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Nantinya semua bangunan publik harus memiliki panel fotovoltaik. Jerman juga ditargetkan jadi pemimpin dalam teknologi hidrogen.

Sementara itu, Partai Hijau ingin Jerman mencapai netralitas iklim pada tahun 2030. Mereka juga ingin Kementerian Lingkungan nantinya memiliki hak veto dan dapat menghentikan rancangan undang-undang yang tidak sesuai dengan Perjanjian Iklim Paris tahun 2015. Partai ini juga ingin menaikkan harga emisi CO2 melalui sistem perdagangan emisi Eropa.

Bagi Partai Liberal Demokrat (FDP), perlindungan iklim juga bergantung pada pasar dan persaingan. Partai ini menolak teknologi yang sudah ditetapkan oleh undang-undang, seperti misalnya mobil listrik. Selain itu, FDP juga ingin menekan emisi gas yang berbahaya bagi iklim melalui perdagangan CO2.

Partai AfD (Alternatif Untuk Jerman) pada dasarnya meragukan perubahan iklim buatan manusia. Mereka ingin Jerman mengundurkan diri dari Perjanjian Iklim Paris. Selain itu, bagi mereka listrik dapat terus diperoleh dari batu bara dan lignit serta pembangkit listrik tenaga nuklir dapat terus beroperasi.

Partai Kiri mendukung "perubahan sistem sosio-ekologis” lantaran kerusakan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari "kondisi sosial dalam kapitalisme.” Mereka ingin penggunaan transportasi umum sebisa mungkin gratis. Selain itu, Partai Kiri ingin perusahaan pemasok energi berada di tangan sektor publik dan berkomitmen untuk kepentingan bersama.

Pemandangan tambang terbuka di Jerman dengan turbin angin di sekelilingnya
Semua partai ingin menghentikan penggunaan batu bara dan menyerukan penggunaan energi alternatif, kecuali AfDFoto: Goldmann/picture alliance

Migrasi

Setidaknya sejak tahun 2015, partai CDU di bawah kepemimpinan Angela Merkel tergolong sebagai partai yang ramah migrasi. Namun, program kampanye partai ini kini terdengar lebih defensif. Nantinya migrasi harus diorganisir dan dilakukan menurut peraturan yang jelas. Para kriminal akan secara konsekuen dideportasi. Meski begitu, orang-orang dengan riwayat migrasi yang jelas akan memiliki semua kesempatan untuk berpartisipasi dalam masyarakat, jika mereka "berbagi nilai kami, mematuhi peraturan kami, dan berbicara bahasa kami.”

Sementara itu, SPD misalnya mendukung dimudahkannya status kewarganegaaraan ganda. Partai ini juga ingin lebih memperluas reunifikasi keluarga, contohnya saudara kandung pengungsi yang masih di bawah umur tanpa pendamping dapat diizinkan untuk ikut pindah.

Partai Hijau melihat Jerman sebagai "masyarakat yang memiliki latar belakang imigrasi yang beragam." Mereka menyerukan undang-undang imigrasi dengan akses baru untuk bidang pekerjaan dan pendidikan. Partai ini juga melihat perusahaan yang mempekerjakan atau mengadakan program pendidikan dan pelatihan profesi bagi pengungsi patut didanai.

FDP juga melihat Jerman sebagai negara imigran, tapi dibandingkan dengan partai lainnya, mereka ingin lebih memperhatikan kepentingan ekonomi Jerman. "Kita membutuhkan tangan pekerja keras dan pikiran cemerlang para imigran yang kita pilih,” kata ketua partai FDP Christian Lindner bulan Juli silam kepada media "Münchener Merkur”. Oleh karena itu, FDP merencanakan undang-undang imigrasi yang meliputi kriteria seperti tingkat pendidikan, kemampuan bahasa, dan kebutuhan akan pekerja terampil.

AfD merupakan partai dalam parlemen Jerman, Bundestag yang paling kritis terhadap imigrasi. Mereka ingn kembali mengatur suaka di tingkat nasional, bukan di tingkat Eropa, serta menjaga perbatasan Jerman dari penyeberangan ilegal. Partai ini berpendapat bahwa suaka hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang diklasifikasikan Bundestag sangat membutuhkan perlindungan dan yang latar belakang budayanya selaras dengan "nilai dan sistem masyarakat Jerman.”

Partai Kiri menyerukan agar orang-orang dari kawasan perang mendapatkan kesempatan yang legal dan aman untuk melarikan diri.

Eropa

CDU dan CSU menginginkan kriteria stabilitas keuangan dan ekonomi yang terhambat pandemi corona untuk segera kembali diberlakukan. Pengambilan pinjaman bersama akibat corona dinilai cukup terjadi sekali saja.

Sementara itu, SPD mengatakan bahwa mereka berpegang pada kebijakan investasi umum Eropa yang dimulai sejak krisis corona. Tujuannya: sebuah aliansi fiskal, ekonomi dan sosial yang nyata. Selain itu mereka menyerukan upah minimum untuk seluruh Eropa.

Partai Hijau ingin memperkuat peran parlemen Eropa. Mereka ingin agar nantinya warga negara Uni Eropa (UE) lainnya yang tinggal di Jerman diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pemilu tingkat negara bagian. Restrukturisasi UE yang ekologis dan ramah lingkungan diharapkan berhasil melalui investasi publik.

FDP menyerukan sebuah konstitusi Eropa yang dengan itu dapat menciptakan dasar untuk "negara bagian Eropa yang federal dan terdesentralisasi,” tulis partai tersebut dalam program kampanye pemilunya. 

Partai Kiri juga dalam program kampanye pemilunya juga menyerukan konstitusi UE. Kekayaan harus didistribusikan dari atas ke bawah dalam UE. Tuntutan khusus partai ini adalah tarif pajak minimum untuk perusahaan di seantero Eropa dan standar minimun umum untuk perpajakan aset besar.

Sementara itu, AfD menurut program kampanye pemilunya, menyerukan agar Jerman keluar dari UE. Partai tersebut menuliskan bahwa alasannya adalah dalam beberapa tahun terakhir UE telah "mendorong transformasi menuju superstate dengan ekonomi terencana.” Euro sebagai mata uang tunggal dinilai telah gagal.

Pertahanan dan aliansi

CDU dan CSU mendukung target NATO, di mana setiap anggotanya membelanjakan dua persen pendapatan ekonominya untuk pertahanan. Jerman sendiri saat ini menyisihkan 1,5%. CDU juga mendukung didirikannya angkatan bersenjata bersama Eropa, tapi tidak dengan mengorbankan NATO. Jumlah tentara Bundeswehr direncanakan akan ditambah dari yang saat ini sekitar 184.000 orang menjadi 203.000 orang. Sementara itu, hubungan persahabatan Prancis-Jerman dinilai CDU/CSU penting untuk Jerman.

SPD lebih kritis terkait target dua persen NATO, tetapi partai ini ingin memfasilitasi Bundeswehr dengan lebih baik agar dapat memenuhi tanggung jawab mereka sebagai mitra yang dapat diandalkan di Eropa dan NATO.

Partai Hijau melihat Jerman harus bebas dari senjata nuklir dan menolak target dua persen milik NATO.

Sementara itu, FDP ingin Jerman memainkan peran yang lebih besar dalam ranah internasional. Untuk tujuan itu, sebuah Dewan Keamanan Nasional harus dibentuk. FDP juga mendukung pembentukan sebuah persatuan pertahanan Eropa.

AfD akan lebih mendekati Rusia dan melonggarkan hubungan dengan Moskow terlepas dari aneksasi terhadap Krimea. AfD menyerukan kursi tetap bagi Jerman di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa. Selain itu menurut mereka, Bundeswehr tetap sebaiknya menjadi sebuah aliansi defensif murni dan area operasi mereka dibatasi pada wilayah anggota NATO. Partai tersebut menolak misi seperti di Afganistan atau Mali.

Partai Kiri tergolong radikal dalam masalah pertahanan. Mereka menganjurkan pembubaran NATO, pembentukan sebuah sistem keamanan kolektif yang mencakup Rusia, serta penutupan pangkalan militer asing di Jerman.

Pasukan NATO meninggalkan Afganistan
Bundeswehr telah meninggalkan Afganistan. Sikap masing-masing partai terhadap operasi semacam itu sangat berbedaFoto: Vyacheslav Oseledkov/AFP/Getty Images

Perdagangan Luar Negeri

CDU dan CSU sangat bergantung pada multilateralisme karena satu dari empat pekerjaan di Jerman bergantung pada ekspor. Kedua partai ini ingin memperkuat Organisasi Perdagangan Dunia. Negosiasi tentang perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat dinilai perlu dilanjutkan secepat mungkin.

Dalam hal perdagangan, SPD menekankan pentingnya keberlanjutan. Dalam perdagangan produk pertanian misalnya, partai ini mengandalkan mitra dengan fokus pada pertanian skala kecil dan ekologis. Selain itu, SPD ingin memperketat regulasi ekspor persenjataan Jerman.

Partai Hijau ingin mengarahkan perdagangan ke arah perlindungan iklim dan keberlanjutan. Ekspor dari industri yang memperhatikan kondisi lingkungan dan hidup yang lebih baik, misalnya, dinilai perlu didukung. Di tingkat EU, partai ini menyerukan diberlakukannya larangan impor untuk produk pertanian yang memiliki keterkaitan dengan deforestasi illegal dan pelanggaran hak asasi manusia.

Sebagai partai perdagangan bebas, FDP mendukung perjanjian perdagangan bebas UE lebih lanjut.

Dalam politik perdagangan, AfD berjuang untuk hubungan yang lebih dekat dengan Cina dan Rusia.

Partai Kiri menyerukan perjanjian kerja sama yang lebih adil dan ingin ekspor senjata dari Jerman dilarang secara umum.

vv/gtp