1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT UE Bahas Vaksin COVID-19 Hingga Kerja Sama dengan AS

26 Maret 2021

Para kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa menggelar rapat secara virtual, membahas strategi penanganan COVID-19. Mereka juga menyambut kehadiran Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan tersebut.

https://p.dw.com/p/3rChc
Presiden AS Joe Biden adalah presiden AS pertama dalam 11 tahun yang bergabung dengan KTT para pemimpin Uni Eropa.
Presiden AS Joe Biden adalah presiden AS pertama dalam 11 tahun yang bergabung dengan KTT para pemimpin Uni Eropa.Foto: EU Council/AA/picture alliance

Seluruh pemimpin Uni Eropa (UE) membahas strategi penanganan pandemi dalam KTT yang digelar secara virtual pada hari Kamis (25/03), di tengah tekanan atas kurangnya pasokan vaksin COVID-19 dan kekhawatiran munculnya gelombang ketiga.

Beberapa negara anggota UE, termasuk Prancis, Belgia, Belanda, dan Jerman, dilaporkan telah berjuang meredam lonjakan baru kasus infeksi corona. Agenda utama dalam pertemuan virtual tersebut adalah mempercepat vaksinasi.

Upaya mempercepat vaksinasi

Pemimpin Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan produksi vaksin COVID-19. "Tentu sangat penting bagi kami untuk terus berupaya meningkatkan produksi vaksin," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

"Kami di satu sisi cenderung menghormati rantai pasokan global dan ingin melawan proteksionisme, tetapi tentu saja kami juga ingin melindungi rakyat kami sendiri karena kami tahu ini adalah jalan keluar dari krisis," kata Kanselir Jerman Angela Merkel kepada wartawan.

Peluncuran program vaksinasi yang lambat, penundaan pengiriman, dan kekurangan pasokan vaksin secara keseluruhan, membuat UE mempertimbangkan untuk membatasi ekspor vaksin.

Presiden Prancis Emmanuel Macron angkat bicara mengenai mekanisme kontrol ekspor yang diberlakukan oleh Komisi Eropa. "Saya mendukung fakta bahwa kita harus memblokir semua ekspor selama beberapa perusahaan obat tidak menghormati komitmen mereka dengan orang Eropa," katanya setelah KTT UE virtual.

Pada hari Rabu (24/03), Komisi UE memperketat persyaratan ekspor vaksin di tengah perselisihan pasca-Brexit dengan Inggris. Presiden Komisi Ursula von der Leyen menekankan pentingnya timbal balik, berkaca dari UE yang mengekspor setidaknya 9 juta dosis vaksin ke Inggris, sementara Inggris tidak melakukan hal yang sama.

Namun, pernyataan bersama UE-Inggris yang diterbitkan pada hari Rabu (24/03), mengatakan keduanya bekerja sama mencapai "win-win solution" dan berjanji meningkatkan pasokan vaksin "untuk semua warga negara kami."

Tidak hanya membahas vaksin

Para pemimpin Uni Eropa juga membahas paspor vaksin atau "Sertifikat Hijau Digital", sebagai upaya memfasilitasi setiap orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri dan menghidupkan kembali sektor pariwisata.

Sementara itu, hubungan UE dengan Turki dan Rusia juga dibahas dalam pertemuan virtual yang digelar di Brussel tersebut. UE berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Ankara, ketika hubungannya dengan Moskow tegang karena tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny dipenjara.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel (kiri atas)
27 pemimpin Uni Eropa bertemu secara virtual dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (25/03).Foto: Olivier Hoslet/AP Photo/picture alliance

Perkuat kerja sama dengan AS

Blok tersebut juga menyambut kehadiran Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam KTT. UE dan AS sepakat untuk memperbaiki hubungan setelah Donald Trump tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS.

Biden ingin membangun kembali hubungan yang dirusak oleh mantan presiden Donald Trump, dan berharap untuk membentuk front melawan meningkatnya kekuatan dan pengaruh Cina. Kehadiran Biden menandai pertama kalinya sejak 2009 seorang presiden AS bergabung dalam pembicaraan dengan 27 pemimpin Uni Eropa dalam KTT.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa UE memang memiliki banyak kesamaan dengan AS, namun berbeda dalam hal kebijakan Cina. "Kami melihat bahwa nilai-nilai demokrasi dan supremasi hukum berada di bawah tekanan," kata Merkel, berbicara secara umum tentang komunitas nilai transatlantik. Namun, dia menekankan - menggunakan Cina sebagai contoh - ini tidak berarti AS dan UE sepakat dalam segala hal.

Merkel mengatakan penting bagi UE sendiri untuk memiliki pandangan umum terkait Cina, seraya menambahkan bahwa dia berjuang untuk hal tersebut.

Kehadiran Biden juga mendapat komentar dari Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

"Dengan berdiri bersama, bahu membahu, UE dan AS dapat menunjukkan bahwa demokrasi paling tepat untuk melindungi warga negara, mempromosikan martabat, dan menghasilkan kesejahteraan," tulis Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Twitter setelah memimpin pertemuan tersebut.

"(KTT) itu adalah kesempatan bagi POTUS untuk mengungkapkan visinya tentang kerja sama kami di masa depan. Dan bagi kami untuk mengungkapkan komitmen kuat kami terhadap aliansi transatlantik yang fundamental ini," cuit Michel.

ha/ (AFP, dpa, Reuters, AFP)