1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

210610 Israel Kritik

22 Juni 2010

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Israel mengenai Jalur Gaza mendapat kritikan, baik dari pihak oposisi maupun Hamas. Sementara Jerman berharap, rencana pelonggaran blokade ini segera diterapkan.

https://p.dw.com/p/O00C
Tzipi LivniFoto: AP

Pimpinan oposisi dan ketua Partai Liberal Kadima, Tzipi Livni, dengan tajam mengritik Perdana Menteri Benjamin Netanjahu. Dikatakannya, dengan mencabut blokade terhadap Jalur Gaza, Perdana Menteri Benjamin Netanjahu mengakui kelompok Hamas dengan mempertaruhkan Israel. Ketua partai terbesar di parlemen Israel itu menuduhnya menjalankan politik yang ceroboh. Dengan demikian tidak ada lagi yang mempercayainya.

Blokade terhadap Jalur Gaza digagas oleh pemerintahan mantan Perdana Menteri Ehud Olmert, dari Partai Kadima. Blokade ini diberlakukan empat tahun lalu, setelah kelompok militan Palestina menculik seorang tentara Israel, Gilad Schalid. Setahun kemudian, blokade terhadap Jalur Gaza diperketat, setelah kelompok Hamas mengambil alih kekuasaan pada tahun 2007.

Perdana Menteri Benjamin Netanjahu membela kebijakan barunya mengenai Jalur Gaza. Semua barang dapat dipasok ke Jalur Gaza, kecuali senjata, amunisi serta bahan-bahan yang dapat memproduksi senjata, seperti logam atau pupuk. Jumlah barang yang dapat dipasok ditingkatkan sebesar 30 persen.

Di depan komisi luar negeri dan pertahanan di parlemen, Perdana Menteri Benjamin Netanjahu mengatakan, "Kebijakan utama adalah melindungi warga Israel dari serangan teror dan tembakan roket dari Jalur Gaza. Keputusan yang diambil akan memperkuat posisi Israrel terhadap mitra internasional. Dan sekaligus akan membuktikan bahwa alasan utama propaganda yang dilancarkan Hamas dan pendukungnya di Iran tidaklah benar. Di Jalur Gaza tidak terjadi krisis kemanusiaan."

Sementara kelompok Hamas menilai, pelonggaran blokade tersebut tidaklah cukup, dan menghendaki dibukanya secara penuh arus lalu lintas barang. Disamping itu merekapun menuntut diakhirinya blokade laut. Dalam rencana pemerintah Israel yang baru dinyatakan, disebutkan bahwa blokade laut akan tetap dipertahankan.

Taher Nuno, seorang juru bicara kelompok Hamas kepada pemancar televisi "Al Jazirah" mengatakan, "Pemerintah dan pendudukan Israel adalah akar masalah yang kami hadapi. Blokade harus dicabut. Dan masyarakat internasional menyatakan, blokade terhadap warga Palestina harus diakhiri. Semua pintu perbatasaan untuk memasok semua keperluan yang dibutuhkan warga Palestina harus dibuka."

Sementara itu, aksi solidaritas terhadap Jalur Gaza kembali dilakukan. Menurut laporan harian Israel "Ha'aretz", sebuah kapal akan diberangkatkan dari Libanon. Kapal tersebut mula-mula menuju Siprus, dan diharapkan akan tiba di Jalur Gaza akhir pekan ini.

Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel terus berupaya untuk menengahi konflik yang berkaitan dengan blokade terhadap Jalur Gaza. Setelah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Avigdor Liebermann, Dirk Niebel mengatakan, Israel harus segera menerapkan rencana pelonggaran blokade. Hari Minggu (20/06), Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Dirk Niebel gagal mengunjungi Jalur Gaza, karena Israel menolak memberikan ijin masuk.

Sebastian Engelbrecht/Asril Ridwan

Editor. Andriany Nangoy