1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Maskot Piala Dunia Terancam Punah

12 Juni 2014

Hewan yang menjadi maskot Piala Dunia 2014 di Brasil Armadillo menghadapi kepunahan akibat kehancuran habitat aslinya.

https://p.dw.com/p/1CH53
Foto: Getty Images/AFP

Sejenis trenggiling, Armadillo Brasil merupakan salah satu dari banyak spesies di seluruh dunia yang terancam. Populasi hewan bersisik ini telah menyusut lebih dari sepertiganya dalam dekade terakhir, demikian diungkapkan Asosiasi Konservasi Alam Internasional IUCN.

IUCN, yang bekerja sama dengan pemerintah Brasil, PBB dan kelompok-kelompok lingkungan lainnya, juga memperingatkan bahwa lemur - primata bermata lebar-- nasibnya juga tak jauh berbeda.

IUCN menjelaskan, ketidakpastian politik dan kemiskinan yang meningkat telah mempercepat penebangan liar. Perburuan hewan untuk dimakan muncul sebagai masalah serius.

Anggrek yang terancam

Dalam dunia tanaman, IUCN memperingatkan bahwa hampir 80 persen anggrek hias Slipper Orchids juga menghadapi kepunahan. Temuan IUCN itu didasarkan pada penilaian spesies secara global. Anggrek-anggrek ini ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Asia. IUCN menyalahkan perusakan habitat dan jual beli spesies liar tersebut yang berlebihan, sebagai penyebab semakin langkanya jenis tanaman itu.

"Apa yang paling mengejutkan dari tinjauan ini adalah tingkat ancaman terhadap anggrek tersebut," tandas Hassan Rankou, dari tim anggrek IUCN, yang bermarkas di Botanic Gardens Royal, London.

"Slipper Anggrek yang populer di industri hortikultura bernilai jutaan Dolar. Meskipun industri ini ditopang oleh pembudidayaan, konservasi spesies liar sangat penting untuk masa depan," tambahnya.

Tumbuhan lain yang terancam adalah Freckled Cypripedium. Jenis tanaman ini dapat ditemukan di dataran Yunnan, Cina dan provinsi Ha Giang, Vietnam. Selain itu, juga Anggrek Pisang, yang merupakan bunga nasional dari Kepulauan Cayman.

Belut Jepang

Beralih ke sungai dan lautan, IUCN mengatakan bahwa belut Jepang - makanan laut mewah negara itu - juga dalam bahaya. Jumlah hewan ini telah terpukul oleh hilangnya habitat, penangkapan berlebihan, hambatan untuk migrasi, polusi dan perubahan arus laut.

Namun, ada juga kabar baik. IUCN mengatakan telah menaikkan rating Yarkon Bream - ikan yang hanya ditemukan di Israel. Spesies ini tergolong rentan kepunahan di alam liar. Habitat hewan ini telah rusak akibat kekeringan dan irigasi. Namun kemudian jumlahnya terselamatkan, setelah sekitar 120 ikan liar ini masuk dalam program penangkaran di Tel Aviv University. Populasinya lalu meningkat secara signifikan, sejak 9000 anak ikan hasil penangkaran dilepaskan kembali ke habitat di Yarkon dan sungai Israel lainnya.

ap/yf(rtr/ap/afp)