1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Meditasi Bisa Kurangi 'Ngemil'?

16 Maret 2014

Apakah Anda penggemar cemilan manis seperti cokelat dan permen? Biasanya susah untuk berhenti kalau sudah mulai mengemil. Kini hasil studi menunjukkan, meditasi bisa mengurangi keinginan untuk 'ngemil'.

https://p.dw.com/p/1BQGr
Foto: picture-alliance/dpa

"Ada bukti meyakinkan, bahwa strategi mengendalikan pola pikir bisa mengatur keinginan makan makanan tertentu. Tapi kami belum tahu aspek pola pikir apa dan mekanisme apa yang bertanggung jawab atas efek ini. Hal tersebutlah yang memotivasi penelitian ini," ujar ketua tim riset Julien Lacaille, psikolog dari McGill University di Quebec.

Metode Meditasi

Tim Lacaille lalu merekrut 196 peserta eksperimen yang dibagi dalam lima kelompok. Empat kelompok mendapat pelatihan teknik meditasi dan diarahkan untuk mempraktikkan satu metode meditasi jika sedang ingin mengemil cokelat selama dua minggu. Para peserta kelompok kelima diminta untuk menjauhkan diri sendiri dari panganan yang ingin mereka "cemil".

Ada tiga teknik meditasi yang diajarkan kepada para peserta. Pertama adalah mengenali kepekaan (mengenali pikiran seseorang), kedua adalah menerima (tidak menghakimi pikiran seseorang), dan terakhir adalah 'disidentifikasi', dimana peserta menjauhkan diri dari keinginan untuk menyantap cemilan dengan memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan mengemil sebagai hal yang tidak berkaitan dengan kehidupannya.

'Disidentifikasi' dari Cokelat

Cemilan yang menjadi masalah kebanyakan peserta adalah cokelat. Setelah dua minggu, peserta eksperimen diberikan bungkusan cokelat untuk dibuka dan disentuh selama satu menit. Setelah itu cokelat diambil kembali. Peserta kini harus mengatakan betapa mereka menginginkan manisan tersebut.

Mereka yang sudah terbiasa dengan metode 'disidentifikasi', tampak jelas tidak lagi begitu memiliki keinginan untuk mengemil dibandingkan mereka yang tidak menerapkan metode tersebut. "Keinginan untuk memakan cokelat tidak lagi begitu besar, karena secara umum cokelat tidak lagi terlalu menarik bagi mereka," ujar Lacaille.

Ini pelajaran penting bagi siapapun yang ingin melakukan perubahan konstruktif atas cara mereka berpikir, ujar para pakar. "Hal penting dari penelitian ini adalah manusia bisa mengendalikan pikirannya dalam jangka waktu singkat," ujar Patrick Williams, psikolog dari Universitas Chicago yang tidak terlibat dalam riset Lacaille.

vlz/ml (rtr)