1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Disambut Hangat di Washington

7 Juni 2011

Kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel disambut dengan upacara megah dan kata-kata manis Obama. Namun perbedaan pandangan seputar ekonomi dunia dan politik dunia Arab akan mewarnai pertemuan tiga hari kedua pemimpin.

https://p.dw.com/p/11ViZ
Presiden Obama mendampingi Kanselir Merkel menuju restoran 1789, Senin (06/06)Foto: dapd

Mengawali pertemuan Senin malam (06/06), Barack Obama dan Angela Merkel menjauh dari Gedung Putih. Keduanya menghabiskan dua jam untuk berbincang-bincang, pada santap makan, di restoran terkenal '1789' di kawasan Georgetown. Perbincangan yang menyenangkan, berlangsung dalam suasana santai, kata sumber dari delegasi Jerman.

Topik pembicaraan yang tak lepas dari persoalan aktual seperti krisis di Afrika Utara, Timur Tengah dan krisis Euro, tak menghalangi Presiden Barack Obama untuk menaburi Merkel dengan kata-kata manis. "Saya akan selalu memiliki ruang istimewa di hati saya bagi Jerman. Saya akan katakan bahwa sebagian dari kehangatan yang saya rasakan terhadap Jerman adalah karena saya sangat menyukai Kanselir Merkel. Kanselir Merkel pintar, pragmatis dan saya percaya kepadanya bila ia mengatakan sesuatu."

Ini kunjungan tak biasa. Selasa pagi (07/06), Merkel akan disambut dengan penghormatan militer, 19 kali tembakan penghormatan, lagu nasional kedua negara dimainkan, dalam resepsi resmi di Gedung Putih yang dihadiri ribuan tamu. Malamnya, dalam jamuan makan mewah di Gedung Putih, Obama akan menganugerahi Merkel Medali Kebebasan, penghargaan tertinggi dari presiden amerika serikat bagi warga sipil. Melengkapi keistimewaan kunjungan kali ini, Merkel ditemani suaminya yang menutup diri, ahli kimia Profesor Joachim Sauer.

Dari kacamata Merkel, sambutan hangat ini adalah hukuman bagi para pengkritiknya yang meyakini bahwa hubungan antara Berlin dan Washington secara umum, khususnya antara ia dan Obama, dinaungi awan gelap. Anggapan itu dipegang sejumlah politisi, sejak Merkel di tahun 2008 menyediakan tempat berpidato bagi Obama, yang ketika itu masih calon presiden, bukan di Gerbang Brandenburger, melainkan di Tugu Kemenangan di Berlin yang tidak terlalu simbolis.

Setelah itu, sebagai presiden, Obama dua kali datang ke Jerman, namun tidak singgah ke Berlin. Ditambah lagi cekcok tentang penanganan krisis keuangan global. Dan yang terakhir, perbedaan menyangkut tindakan terhadap Libya. Keputusan Merkel untuk tidak mendukung misi militer para sekutunya, teramsuk Amerika Serikat, dinilai banyak pihak sebagai tanda tak setia.

Hubungan antara Merkel dan Obama ibarat teka-teki. Namun penganugerahan Presidential Medal of Fredom bagi Merkel, adalah penegasan persahabatan, kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Weterwelle yang ikut ke Washington. "Ini tentu peristiwa istimewa, bagi kanselir sendiri, sekaligus penghormatan bagi negara kami. Ini juga menunjukkan bahwa kami dan AS bukan hanya menjalin hubungan kemitraan, tetapi juga persahabatan."

Tak semua mengamini, juga di dalam negeri. Penganugerahan medali penghargaan oleh Presiden Obama kepada Kanselir Merkel adalah penghargaan kepada mitra yang ia harapkan ia miliki, tetapi sebetulnya belum ada, kata Rolf Mützenich, anggota parlemen Jerman. Juru bicara luar negeri pada fraksi SPD di Bundestag itu ragu, pemerintah Merkel dapat memanfaatkan peluang untuk menjalin hubungan lebih baik dengan Amerika Serikat.

Renata Permadi/dpa

Editor: Hendra Pasuhuk