1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Suriah Kembali Gempur Ghouta Timur

11 Maret 2018

Militer Suriah lanjutkan serangan terhadap Ghouta Timur setelah konvoi bantuan menyerahkan bantuan pangan bagi warga sipil yang kelaparan.

https://p.dw.com/p/2u5MJ
Pekerja menurunkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Douma (09/03)
Sejumlah orang menurunkan bantuan kemanusiaan di Douma, Ghouta Timur (09/03)Foto: picture-alliance/AP Photo/Army Of Islam

Walaupun pemboman gencar berlangsung, konvoi bantuan memberikan bantuan pangan bagi warga sipil yang terkurung di kawasan Ghouta Timur. Hampir 950 warga sipil tewas sejak pemerintah Suriah yang disokong Rusia mulai melancarkan serangan besar-besaran atas kawasan terakhir yang dikuasai oposisi di dekat ibukota Damaskus, 18 Februari lalu.

Baca juga: PBB Peringatkan, Aksi Militer Suriah di Ghouta Timur Jadi Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Sekitar 40.000 penduduk Ghouta Timur hidup dalam kepungan tentara pemerintah sejak 2013. Kawasan itu separuhnya sudah dikuasai militer Suriah setelah pertempuran sekitar tiga pekan, sementara separuhnya masih di tangah sejumlah kelompok bersenjata.

Baca juga: Rusia Tolak Resolusi Suriah di Dewan Keamanan PBB Tentang Bencana Kemanusiaan

Selain kelompok Islamis seperti Jaish al-Islam, jihadis dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebagian besar terkait Al Qaeda, juga berada di sana.

Sementara itu, televisi pemerintah menyiarkan gambar sebuah bus yang mengangkut 13 "pejuang" dan keluarga mereka keluar dari kawasan yang dikepung, melewati pos pemeriksaan Al-Wafideen. Tidak dinyatakan dari kelompok mana para pejuang tersebut. Beberapa tampak masih muda, sedangkan sebagian lainnya menutupi kepala dan wajah mereka agar tidak dikenali.

Operasi terbatas itu dilaksanakan setelah Jaish al Islam menyatakan, pejuang HTS akan dievakuasi ke provinsi Idlib di utara Suriah, lewat kesepakatan yang dicapai setelah konsultasi dengan PBB dan pihak-pihak yang mewakili negara lain.

Warga sipil terus memikul konsekuensi dari kekerasan yang berlangsung. Jumat (09/03) sedikitnya enam orang tewas di kawasan Jisreen. Demikian laporan Syrian Observatory for Human Rights.

ml/vlz (afp, Reuters)