1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Pemerintah Mau Upgrade Dua Bandara di Jawa Tengah

Detik News
18 Oktober 2019

Pemerintah sedang membangun dan mengembangkan dua bandara di Provinsi Jawa Tengah. Bandara itu adalah Bandara Dewadaru di Jepara dan Bandara Ngloram di Blora.

https://p.dw.com/p/3RUNF
ASIAD-2018-INA-VORBEREITUNG
Foto: Getty Images/A.Berry

Untuk itu Kementerian Perhubungan melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pengembangan Bandara Ngloram dan Dewadaru. Utamanya, kedua bandara ini akan diupgrade dari sisi runway alias landasan pacunya.

Lintasan pacu di kedua bandara ini akan diperpanjang hingga 1600 meter. Nantinya, dua bandara ini akan dioperasikan langsung di bawah Ditjen Perhubungan Udara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan letak dua bandara ini cukup strategis. Bandara Dewadaru misalnya, yang letaknya strategis dengan wisata di Pulau Karimun Jawa.

"Daerah itu pasti penuhi kriteria bagi satu syarat untuk dibangunnya bandara, misal ada jarak, populasi, lebih khusus lagi ada potensi daerah. Kayak di Karimun jelas itu daerah wisata pemerintah berikan dukungan untuk wisata, agar pariwisatanya ada pemanfaatan maksimal," kata Budi Karya dalam sambutannya, di Hotel Borobudur, Jumat (18/10/2019).

Lalu Bandara Ngloram di Blora disebut Budi Karya dekat dengan Blok Cepu penghasil minyak. Diharapkan konektivitas para pebisnis dan investor lebih mudah ke sana.

"Ngloram itu adalah daerahnya dekat dengan penghasil minyak ya, traffic di situ tinggi sekali pasti membantu kemudahan investor yang mau ke Cepu, Blora," kata Budi Karya.

Selain perpanjang lintasan pacu, nantinya bandara ini pun akan dipercantik. Budi Karya mengatakan sudah ada sayembara yang dilakukan untuk desain bandara.        

Baca juga: Pemerintah Rencanakan Enam Ribu Triliun untuk Bangun Kembali Indonesia

Potensi pengembangan daerah

Bandara Ngloram yang berada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah perlu dioperasikan dan dikembangkan. Hal itu mengingat peran yang sangat penting untuk pengembangan daerah di sekitarnya.

Tidak hanya bagi Kabupaten Blora, tapi juga Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur yang letaknya berdekatan. Tiga kabupaten tersebut mempunyai potensi yang sangat besar baik itu dari sumber daya alam maupun wisata dan yang lainnya.

Seperti diketahui, di daerah Cepu, Blora terdapat tambang minyak yang sudah ditambang dari era kolonial Belanda dan tidak habis sampai sekarang. Bahkan industri perminyakan ini sekarang terus berkembang dan juga merambah ke kabupaten tetangganya yaitu Bojonegoro. Sedangkan di Tuban, juga ada pertambangan dan pabrik semen berskala internasional.

Selain itu, di Kabupaten Blora juga mempunyai sumber daya hutan berupa hutan jati yang kayunya merupakan terbaik di dunia. Serta ada sentra pengembangan tanaman kelor yang juga berskala internasional.

Dari sisi wisata, juga terdapat obyek-obyek wisata alam dan budaya yang berskala internasional yang saat ini juga perlu dikembangkan. Akses transportasi udara yang cepat diperlukan untuk mendukung kelancaran arus barang dan jasa untuk perkembangan tiga daerah tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, pada Jumat (13/4) dilakukan serah terima berkas asli Sertifikat Hak Pakai no.76 beserta berkas-berkas yang lainnya dan ADK SIMAK BMN Bandara Ngloram dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Kementerian Perhubungan di kantor PSDM Migas Cepu, Blora.

Baca juga: Diam-diam, Tol Bertingkat Terpanjang di Indonesia Mulai Dibangun

Penyerahan berkas-berkas tersebut dilakukan oleh Sekretaris BPSDM Kementerian ESDM Zainal Arifin dan diketahui oleh Kepala BPSDM Kementerian ESDM IGN Wiratmaja kepada Direktur Bandar Udara Bintang Hidayat mewakili Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Acara tersebut juga disaksikan oleh Bupati Blora, Joko Nugroho.

Kepala BPSDM Kementerian ESDM, IGN Wiratmadja mengharapkan dengan diserahkannya dokumen-dokumen terkait Bandar Udara Ngloram dari Kementerian ESDM, maka Kementerian Perhubungan dapat segera merealisasikan pembangunan dan kemudian mengoperasikan Bandar Udara ini.

Bintang Hidayat yang mewakili Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyatakan terima kasih atas penyerahan berkas dari Kementerian ESDM sebagai pemilik Bandara Ngloram. Menurutnya, akses udara dari dan ke Blora perlu dibuat guna mempercepat pengembangan perekonomian di Blora dan sekitarnya.

"Hal tersebut sudah merupakan komitmen kami di Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sebagai otoritas penerbangan nasional. Untuk merealisasikannya kami mohon dukungan dan koordinasi dengan Bupati Blora dan Gubernur Jawa Tengah terutama dalam hal pengadaan lahan sehingga proses pembangunan dan kemudian pengoperasian kembali Bandara Ngloram bisa dilakukan dengan baik sesuai dengan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan," ujar Bintang.

Sementara itu Bupati Blora Joko Nugroho juga menyambut baik reaktivasi dan pengembangan Bandara Ngloram ini. "Pengoperasian kembali Bandara Ngloram ini sangat penting guna peningkatan perekonomian Kabupaten Blora dan sekitarnya. Kami siap mendukung melalui penyiapan lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan bandara," ujarnya.

Kegiatan penyerahan dokumen Bandar Udara Ngloram ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Berita Acara Serah Terima Alih Status Penggunaan Barang Milik Negara Bandara Ngloram Blora, berupa Tanah Lapangan Terbang Perintis dan Landasan Pacu Pesawat Terbang Permukaan Aspal dari Kementerian ESDM kepada Kementerian Perhubungan tanggal 6 Februari 2018 lalu.

Berita acara penyerahan tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dan Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo.

Baca selengkapnya di: detiknews

Pemerintah Mau Upgrade Dua Bandara di Jawa Tengah

(pkp/na)