1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sebagian Besar Kawasan Udara Eropa Dibuka Lagi

21 April 2010

Eurocontrol mencabut ketentuan larangan terbang di sekitar 75 persen kawasan udara Eropa. Namun kekacauan penerbangan diduga masih akan berlangsung beberapa hari.

https://p.dw.com/p/N1nx
Penerbangan dari dan ke bandara seluruh Eropa mulai dibuka lagi hari Rabu (21/04).Foto: AP

Hari Rabu (21/04) hampir semua bandara di Eropa, khususnya di Inggris dan Jerman yang menerapkan larangan terbang amat ketat, dibuka kembali untuk penerbangan. Lembaga pengawas penerbangan Inggris melaporkan, pengkajian risiko menunjukan larangan terbang dapat dicabut. Juga Kementrian Transportasi Jerman mulai hari Rabu ini melonggarkan larangan terbang di hampir semua bandaranya.

Jawatan perlindungan sipil Islandia melaporkan, hari ini intensitas letusan gunung berapi Eyjafjalla menurun lebih dari 80 persen. Semburan debu vulkanik juga hanya mencapai ketinggian tiga kilometer. Disebutkan, angin meniup partikel debu vulkanik itu ke arah utara. Beberapa hari lalu, semburan debu vulkanik yang dikhawatirkan menganggu fungsi pesawat terbang, yang dapat memicu kecelakaan, masih mencapai ketinggian 11 kilometer.

Walaupun ketentuan larangan terbang di banyak negara Eropa sudah dicabut, namun diperkirakan kekacauan penerbangan akan tetap terjadi selama beberapa hari mendatang. Terutama di Jerman, kekacauan di bandara akibat larangan terbang total di kawasan udaranya, memicu perdebatan politik amat panas. Pihak oposisi mengritik tajam manajemen krisis dari pemerintah koalisi. Sementara Menteri Perhubungan Peter Ramsauer tetap membela politiknya, yang mengedepankan keamanan penumpang dengan melarang total penerbangan di atas kawasan udara Jerman.

“Bagi saya yang penting adalah, izin penerbangan yang diberikan sejak kemarin atau jam-jam ini, benar-benar berdasarkan hukum dan dari segi keamanan tidak meragukan. Semua ini terutama juga dimungkinkan, dengan memandang pada ditaatinya aturan internasional“, kata Ramsauer menegaskan.

Pemerintah Jerman juga menugasi pesawat khusus Falcon dari lembaga penerbangan Jerman DLR untuk melakukan analisis kandungan debu vulkanik di kawasan udara Jerman. Pihak oposisi menilai, tindakan itu amat terlambat. Juru bicara politik transportasi dari partai Sosial Demokrat SPD, Uwe Beckmeyer, melontarkan kritiknya terhadap manajemen krisis pemerintah: “Saya mengharapkan dari pemerintah, sebuah staf krisis di bawah pimpinan para menteri yang bertanggung jawab untuk itu, dan dengan begitu di Jerman diterapkan pertanggung jawaban yang jelas.

Terlepas dari silang sengketa politik di Jerman, jawatan pengawas keselamatan penerbangan Eropa Eurocontrol sudah mencabut ketentuan larangan terbang di sekitar 75 persen kawasan udara Eropa. Juru bicara Erorocontrol, Kyla Evans, memperkirakan, hari Rabu ini sekitar 15.000 penerbangan akan kembali beroperasi. Dalam situasi normal, jumlah penerbangan di kawasan udara Eropa mencapai 28.000 per harinya. Untuk kembali ke situasi normal, khususnya berkaitan dengan penerbangan trans-kontinental dari Asia dan Amerika, diperkirakan diperlukan waktu beberapa hari lagi. Maskapai penerbangan dilaporkan terutama berusaha menerbangkan secepatnya para penumpang yang sudah terdampar berhari-hari di berbagai bandara Eropa.

AS/AR/dpae/afpe/dpa