1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

WNI di Wuhan yang Dievakuasi akan Diobservasi di Natuna

Detik News
1 Februari 2020

Sabtu (01/02) siang, pemerintah melepas keberangkatan tim penjemput WNI yang ada di Wuhan, Cina. WNI yang dijemput nantinya akan diobservasi di Natuna sesuai dengan protokol evakuasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

https://p.dw.com/p/3X7ej
Indonesien Soekarno Hatta International Airport Vorbereitungen zur Evakuierung aus Wuhan
Foto: Reuters/Antara/M. Iqbal

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melepas keberangkatan tim penjemput warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Kota Wuhan, Hubei, Cina. Menlu Retno memberi semangat kepada para anggota tim.

"Tetap semangat dan kita harus sehat," kata Retno di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (01/02).

Dia mengatakan misi pemulangan WNI yang ada di Cina agar terhindar dari wabah virus corona ini mesti dilakukan dengan penuh kedisiplinan. Karena itu, penanganan akan dilakukan dengan prosedur kesehatan yang ketat.

Retno mengatakan, sebelum keberangkatan, tim penjemput telah melalui pemeriksaan kesehatan, sehingga dipastikan mereka dalam kondisi sehat. Pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan kepada WNI yang akan dijemput dari Wuhan. Protokol ketat ini dilakukan karena tidak dalam kondisi normal.

"Misi mulia ini harus dijalankan dengan penuh kedisiplinan. Saya berterima kasih atas kerja sama K/L (kementerian/lembaga) sehingga misi operasi penjemputan ini akan segera berangkat. Saudara kita akan sehat kembali ke Tanah Air. Selamat jalan, teman-teman. Kita semua bersama teman-teman. Saya juga mohon doa seluruh rakyat RI," ungkap Retno.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan akan ada 245 WNI yang akan dipulangkan ke Tanah Air.

"Jumlah WNI yang akan kembali adalah 245 plus 5 tim kita yang sudah ada di lapangan ikut pulang untuk ikut protokol kesehatan. Jadi total yang akan naik dari Wuhan adalah 250," kata Retno.

Retno mengatakan saat ini WNI yang ada di Hubei tengah bergerak menuju ke bandara internasional di Wuhan. Beberapa titik WNI ada di Enzi, Zinzou, dan Xianjing.

Tim penjemput menumpangi pesawat Batik Air. Ada 42 orang yang masuk dalam tim ini yang terdiri atas TNI, Kemlu, Kemenkes, TNI, dan kru Batik Air.

Baca jugaMahasiswa Indonesia di Wuhan Berharap Pemerintah Segera Lakukan Evakuasi

Protokol evakuasi WHO

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Cina, akan menjalani proses transit observasi setibanya di Tanah Air. Transit observasi merupakan protokol evakuasi dari organisasi kesehatan dunia, WHO.

"Nanti kami akan lakukan transit observasi sesuai protokol WHO," kata Terawan di Terminal Keberangkatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (01/02).

Terawan memastikan WNI yang dievakuasi adalah yang dinyatakan sehat. Terawan mengatakan para WNI telah melalui proses screening dan clearing sebelum diputuskan dievakuasi.

"Bahwa warga negara kita yang kita bawa pulang adalah warga negara Indonesia yang sehat. Sudah dilakukan screening dan clearing di sana untuk dipastikan di sana bahwa yang kita bawa pulang adalah yang sehat," jelas Terawan.

Terawan menekankan diperlukan kedisiplinan dalam proses transit observasi. Proses ini akan dipantau langsung oleh Kementerian Kesehatan.

"Transit observasi ini untuk mengobservasi orang yang sehat, bukan yang sakit. Karena itu protokol yang diberikan harus dijalankan dengan disiplin oleh semua pihak. Kami akan terus memantaunya sebagai Menkes," ucap Terawan.

Baca jugaIndonesia Masih Bebas Virus Corona, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Imunitas

Observasi di Natuna

Pemerintah menetapkan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai tempat observasi 245 orang WNI dari Hubei, Cina. Lokasi observasi dipastikan aman dan jauh dari permukiman.

"Protokol kesehatan di antaranya yang harus kita penuhi, kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam jumpa pers pelepasan tim penjemput WNI dari Cina di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (01/02/).

Hadi menjelaskan Natuna memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Natuna, menurut Hadi, juga memiliki landas pacu (runway) yang berdekatan dengan wilayah yang akan dijadikan kawasan isolasi alias observasi.

"Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan," sambung dia.

Tempat penampungan yang disiapkan, menurut Hadi, memiliki daya tampung 300 orang yang sudah dilengkapi fasilitas penunjang kebutuhan hingga toilet dan dapur.

"Sedangkan jarak dari hanggar atau kita katakan gedung sampai ke tempat penduduk kurang lebih 5-6 km. Kemudian menuju dermaga kurang-lebih 5 kilometer, sehingga dari hasil penilaian itu memenuhi syarat untuk protokol kesehatan sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara sampai dinyatakan bebas bisa bertemu keluarga," papar Hadi.

Baca juga:Berpacu dengan Waktu, Upaya Temukan Vaksin Virus Corona 

Warga Natuna menolak

Warga Natuna, Kepulauan Riau, menggelar demonstrasi menolak wilayahnya menjadi tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina. Warga ramai-ramai mendatangi Bandara Raden Sadjad.

"Ini adalah aksi spontanitas dari warga Natuna yang menolak keras akan didatangkannya WNI dari Wuhan dikarantina di Natuna ini," ujar seorang warga di lokasi demo, Sabtu (01/02).

Demo diikuti puluhan orang. Tampak anggota TNI yang berjaga berusaha menenangkan warga.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti sebelumnya menolak keras bila wilayahnya dijadikan tempat observasi WNI dari China. Wabup Natuna mengungkapkan kekhawatiran soal terbawanya virus corona dari Cina.

"Kita menolak, masyarakat menolak. Natuna mau dijadikan apa? Kenapa di Natuna dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan," ujar Wabup Ngesti saat dihubungi, Sabtu (01/02).

Wabup Ngesti mempertanyakan tidak adanya koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Kabar soal Natuna dijadikan tempat transit pun disebut Ngesti tanpa alasan yang jelas. (Ed: rap/yp)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Menlu Lepas Tim Penjemput WNI di Wuhan: Tetap Semangat, Kita Harus Sehat

WNI yang Dievakuasi dari China akan Jalani Observasi Standar Protokol WHO

Ini Alasan Pemerintah Pilih Natuna tempat Observasi WNI dari China

Warga Natuna Demo Tolak Jadi Tempat Observasi WNI dari Wuhan