1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Soccer Friday - Piala Dunia Sudah Dimulai di Afrika Selatan

11 Mei 2010

Apakah sopir bis, penyiar TV atau penjual, setiap Jum'at banyak warga Afrika Selatan yang mengenakan kaos tim nasional mereka. Bukan saja untuk menunjukkan dukungan pada timnas, juga untuk sepak bola itu sendiri.

https://p.dw.com/p/NL4x
Para pendukung Afrika Selatan dengan kostum kuning kesebelasan timnas merekaFoto: picture alliance / dpa

Dimakatso Mashigo tidak sabar menunggu peluit pertama Piala Dunia 2010 dibunyikan. Untuk menyalurkan euforia yang menggebu-gebu, warga Pretoria itu mengenakan kostum timnas Afsel berwarna kuning setiap hari Jumat. Mereka menyebutnya Soccer Friday, sebuah inisiatif untuk mendulang dukungan bagi sepak bola, cabang olahraga yang masih menjadi tontonan pinggiran di Afrika Selatan itu.

"Saya bahkan membeli beberapa kostum untuk keluarga saya," ujarnya. Mashigo merupakan satu dari jutaan warga yang ingin menunjukkan dukungannya pada tim tuan rumah, "Kita tunjukkan pada mereka, kami berada di belakang kalian!"

Dukungan dalam Warna Kuning dan Hijau

Bagi para pendukung, hijau atau kuning bukan perkara besar. Pasalnya Bafana-Bafana akan tampil dalam dua warna tersebut. Kuning untuk pertandingan kandang, sementara kostum hijau dipakai hanya untuk pertandingan tandang.

Sejak lama sebenarnya tidak semua insan sepakbola Afrika Selatan mengenakan kostum Bafana-Bafana di hari Soccer Friday. Di Pretoria kebanyakan penggemar juga memakai kostum klub-klub liga Inggris, seperti FC Chelsea, Arsenal atau Manchester United.

Tapi justru fenomena itulah yang menjadi ide dasar Soccer Friday, bahwa setiap penggemar mengenakan kostum klub favoritnya untuk mendemonstrasikan kegemarannya pada olahraga sepakbola.

Meski begitu Thami Banda berharap situasinya akan berubah dalam pekan-pekan mendatang. Banda adalah jurub icara kota penyelenggara Piala Dunia Pretoria. "Semakin dekat peluit berbunyi, maka harus semakin banyak orang pula yang mendukung Bafana-Bafana dengan mengenakan kostum kuning timnas," harap Banda yang juga mengenakan kostum serupa.

Atraksi Sepak Bola di Hari Jumat

Sebab itu Banda berencana untuk semakin mempopulerkan tradisi Soccer Friday di antara warga Afrika Selatan. Nantinya akan ada arak-arakan dan pawai yang diharapkan akan memancing warga untuk datang dan mengenakan kostum kuning Bafana-Bafana.

Tidak hanya itu, panitia penyelenggara juga menggelar kejuaraan sepak bola untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Tim pemenang nantinya akan dapat berhadapan dengan anak-anak seusianya dari Korea atau Brazil

Bahwa demam Soccer Friday mulai menjangkiti warga dan pemerintah di Afrika Selatan dapat terlihat di sebuah kantor polisi di pusat kota Pretoria. Kantor tersebut termasuk salah satu institusi pemerintahan pertama yang menyatakan dukungan terbuka terhadap tradisi Soccer Friday. Setiap aparat yang bertugas pada hari Jumat diizinkan untuk mengenakan trikot sepak bola ke kantor.

Mata Lilian Matthare berbinar-binar jika memikirkan hal tersebut. Ia dan rekan kerjanya memilih warna hijau untuk menyalurkan demam Piala Dunia. "Kami bangga bahwa presiden kami mengizinkan hal ini. Jadi kami sekarang dapat mendukung Bafana-Bafana," katanya sembari berteriak ke dalam ruangan: "Ayo! Buat kami bangga!"

Banyak Warga Tidak Mampu Membeli Kostum

Namun tidak semua warga Afrika Selatan mendukung hari sepak bola itu. Sebagian mengeluhkan harga yang dipatok tinggi untuk sepotong kostum, kira-kira 200 Rand atau sekitar 250.000 Rupiah. Thami Banda juga menyadari bahwa kostum tim nasional masih tidak terjangkau bagi kebanyakan penduduk Afrika Selatan. Meski begitu ia meyakini, "Kebanggaan nasional ada harganya sendiri. Orang tidak dapat semudah itu mengatakan, bendera negara saya harganya 20 Rand. Hal itu kan tidak dapat dihitung dengan uang."

Katrin Gänsler/Rizki Nugraha

Editor: Yuniman Farid