1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Tagar #TerimaKasihGusDur Warnai Perayaan Imlek

5 Februari 2019

Tagar #TerimaKasihGusDur marak di Twitter bertepatan dengan peringatan tahun baru Imlek. Apa hal lain jasanya yang Anda ingat dan membuat berterima kasih atas sosoknya?

https://p.dw.com/p/3Civ7
Indonesien Feier Chinesisches Neujahr
Foto: Getty Images/O. Siagian

Sosok Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid yang dikenal dengan sebutan Gus Dur melekat dalam ingatan masyarakat, terutama etnis Tionghoa di Indonesia pada perayaan Imlek.

Pada peringatan Tahun Baru Imlek 2019, warganet kembali ramai-ramai ucapkan #TerimaKasihGusDur di Twitter. 

Dengan berpegang pada Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto,

Masyarakat mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika presiden saat itu, Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967 tersebut.

Juli 2001, terbit Surat Keputusan Menteri Agama dimana Imlek dijadikan hari libur nasional.

Gus Dur pernah mengatakan: "Tidak penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu bisa berbuat baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."

Putri Gus Dur mengajak masyarakat merawat sikap saling menghargai. (ap/vlz)