1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Pidato Santai Obama Tanpa Pesan Besar

Bernd Riegert20 Juni 2013

Presiden Obama menunjukkan dalam kunjungan di Berlin, bagaimana seorang politisi seharusnya tampil. Yang panas terutama cuaca di Berlin, pidato yang disampaikan cenderung biasa saja. Komentar redaktur DW Bernd Riegert

https://p.dw.com/p/18tJs
U.S. President Barack Obama waves after giving a speech in front of the Brandenburg Gate in Berlin June 19, 2013. Obama's first presidential visit to Berlin comes nearly 50 years to the day after John F. Kennedy landed in a divided Berlin at the height of the Cold War and told encircled westerners in the city "Ich bin ein Berliner", a powerful signal that America would stand by them. REUTERS/MichaelKappeler/Pool (GERMANY - Tags: POLITICS )
Presiden Obama di Brandenburger Tor, BerlinFoto: Reuters

Tampilan luar biasa, karisma mengagumkan! Presiden AS yang masih terkesan muda itu menampilkan show yang sempurna, dapat menarik simpati semua orang dengan senyum dan charmingnya. Warga Jerman mencintai Obama, walaupun agak lebih sedikit dibanding lima tahun lalu, ketika 200 ribu orang berkumpul di Siegessäule (Tugu Kemenangan).

Meski berbagai kepentingan berbeda dalam politik ekonomi, perlindungan data, perang dengan pesawat tanpa awak atau konflik Suriah, hubungan Jerman-AS dalam kondisi terbaik. Amerika tahu, mereka tidak bisa mengabaikan Jerman sebagai mitra terkuat di Eropa. Jerman perlu mitra terpenting, jika ingin menggerakkan sesuatu di dunia. Tema terpenting transatlantik saat ini adalah ekonomi. AS dan Jerman sebaiknya cepat menjelaskan pertanyaan, apakah dengan utang lebih banyak ala Obama atau dengan penghematan ala Merkel, ekonomi bisa lebih cepat tumbuh. Kritik terhadap perlindungan data dinas rahasia AS di internet dijawab Obama dalam konferensi pers dengan argumen yang jelas dan berhasil memegang kendali. Ia memberi kesan menanggapi kecemasan itu dengan serius. Percaya diri, tenang, tanpa senjata. Prestasi besar tampilan publik.

Langkah Baru Perlucutan Senjata Atom

Kini lambat atau cepatnya Barack Obama dalam masa jabatannya mengunjungi Berlin, tidak lagi berperan. Ia datang, melihat dan meraih kemenangan di Brandenburger Tor. Presiden George W. Bush yang tidak disukai di Jerman datang lima kali, dan itu tidak mengubah citranya. John F. Kennedy hanya datang sekali ke Jerman dan 50 tahun setelah kunjungan itu, ia masih jadi legenda. Kalimat Kennedy "Ich bin ein Berliner" (Saya seorang warga Berlin) tidak mampu disaingi presiden AS manapun, juga tidak Barack Obama. Namun pernyataannya memajukan perlucutan senjata atom dengan Rusia, adalah pesan yang tepat dan menyemangati. Meskipun sengketa masalah Suriah dan sistem penangkal rudal di Eropa, Obama dan Presiden Rusia Putin berhasil mengambil langkah bersama. Itu disepakati keduanya baru-baru ini pada KTT G-8 di Irlandia Utara.

Tidak ada Kalimat untuk Buku Sejarah

Presiden AS Obama berpidato di depan Brandenburger Tor, sebagai lambang diatasinya Perang Dingin. Itu penting, karena seperti pada pidato perlucutan senjata atomnya di Praha 2009, Obama menyerukan itu kepada warga yang puluhan tahun hidup di kawasan Eropa yang tidak bebas. Kini Obama, berbeda dengan pendahulunya Ronald Reagan (1987) bisa melintasi Gerbang Brandenburg. Ini menunjukkan dunia telah berubah ke arah positif. Kebebasan sudah menang. Di sisi lain, dimana kini berdiri tembok imajiner yang menjadi lawan kebebasan, benar-benar disadari sang presiden AS. Karena itu di Berlin Obama menebar awan perdamaian dan keadilan ke seluruh dunia. Amerika memang harus tetap awas dalam perang melawan teror, tapi sudah bisa mengatasi rasa ingin terus berperang. Obama masih punya waktu 3,5 tahun untuk mendekati sasaran dunia baru ini. Jerman harus membantunya.

Riegert, Bernd Deutschland/Chefredaktion REGIONEN, Hintergrund Deutschland. Bernd Riegert war am 11. September 2001 DW-Korrespondent in Washington, D.C., USA. DW3_8228. Foto DW/Per Henriksen 19.04.2013
Redaktur DW Bernd Riegert

Kalimat yang bisa dicatat sejarah dari pidato itu tidak ada. Di Brandenburger Tor Presiden Obama benar-benar mandi keringat. Demi keamanannya, dibangun kotak kaca. Dengan suhu lebih dari 30 derajat, Obama membuka jasnya dan berpidato dengan santai dan penuh keyakinan.