1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Warga Yunani Terpecah Tanggapi Paket Penghematan

30 Juni 2011

Athena diguncang aksi kerusuhan hebat, setelah parlemen Yunani Rabu (29/06) menyetujui paket penghematan yang diajukan pemerintah. Di lain pihak, Uni Eropa dan pasar keuangan internasional bereaksi positif.

https://p.dw.com/p/11mKr
Aksi protes dengan kekerasan di Athena sebagai reaksi atas persetujuan paket penghematan.Foto: picture alliance/dpa

Aksi kerusuhan di Athena terus berkobar hingga Kamis (30/06). Para demonstran yang melakukan aksi pembakaran dan perusakan, kembali terlibat bentrokan dengan polisi. Dilaporkan sedikitnya 500 orang cedera dan 30 orang ditahan. Serikat buruh Kamis ini melanjutkan aksi pemogokan umum di seluruh negeri. Para penentang paket penghematan mengritik, pemerintah dengan itu hanya akan memperburuk situasi di Yunani.

Puluhan ribu orang berkumpul di luar gedung parlemen di Athena, mengikuti pembahasan lanjutan, untuk mengesahkan undang-undang pelaksanaan paket penghematan senilai 28 milyar Euro ini. Dengan pengesahan ketentuan pelaksanaannya, keputusan yang ditetapkan Rabu (299/06) dapat diberlakukan.

Undang-undang yang akan diputuskan dalam sidang parlemen Kamis (30/06) antara lain menyangkut kenaikan pajak, pembentukan jawatan pelaksana privatisasi, pembatasan penerimaan pegawai baru di sektor pelayanan publik dan deregulasi pasaran kerja.

Tenggat waktu yang diberikan Dana Moneter Internasional IMF dan Uni Eropa kepada Yunani untuk memutuskan paket penghematan tahap ke-dua akan berakhir hari Kamis (30/06). Persyaratan tersebut diajukan kepada pemerintahan di bawah PM Giorgos Papanderou, agar paket bantuan berikutnya senilai 12 milyar Euro bagi Yunani dapat dikucurkan.

Rakyat Yunani kini terpecah. Paket penghematan itu mungkin saja tidak adil. Akan tetapi ketidakmampuan Yunani untuk membayar utangnya yang menggunung, jauh lebih buruk lagi.

Seorang perempuan berprofesi guru menyatakan dukungannya bagi tindakan penghematan ini. “Yunani harus tetap di dalam Uni Eropa, dan tetap menggunakan Euro. Jika tidak, kita akhirnya akan menjadi negara dunia ke-tiga. Kita semua harus berubah. Satu contohnya, apakah kita semua tidak terlibat korupsi?“, ujarnya dengan nada bertanya.

Berbeda dengan reaksi di dalam negeri, di luar negeri kesepakatan parlemen Yunani bagi paket penghematan tahap dua itu disambut positif. Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, keputusan itu merupakan langkah penting bagi masa depan Yunani sekaligus bagi stabilitas Euro. Jerman menjadi donor terbesar bagi paket bantuan terhadap Yunani.

Juga presiden Komisi Uni Eropa, Jose Manuel Barroso dan presiden Dewan Eropa, Herman von Rompuy dalam pernyataan bersama menyebutkan, ini merupakan langkah penting bagi konsolidasi keuangan dan reformasi struktural untuk mendorong konjungtur.

Pasar keuangan internasional juga bereaksi positif menanggapi keputusan parlemen Yunani. Di bursa Tokyo indeks Nikkei menunjukkan kenaikan tipis. Juga di bursa Frankfurt, indeks DAX menunjukan kenaikan cukup signifikan. Dilaporkan bursa di Singapura, Cina, Korea dan Taiwan mencatat keuntungan. Kurs mata uang Euro terhadap Dollar AS juga semakin menguat.

Namun para pengamat ekonomi juga memperingatkan, paket penghematan saja tidak akan mencukupi untuk mendorong kembali geliat ekonomi Yunani. Yang diperlukan adalah rencana investasi yang berorientasi pada ekonomi riil. Juga para pakar ekonomi masih mencemaskan kemungkinan Yunani gagal membayar utangnya dan pemerintah tidak mampu memenuhi persyaratan penghematan amat ketat yang diajukan IMF dan Uni Eropa.

Mengantisipasi beragam kemungkinan, serta rencana pencairan kredit berikutnya semilai 12 milyar Euro, para menteri keuangan zona mata uang Euro akan bersidang hari Minggu (03/07).

Agus Setiawan/rtr/dpa/afp/dw

Editor: Ayu Purwaningsih