1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bos Grup Hacker Khianati Anggotanya

7 Maret 2012

Lima hacker dari grup LulzSec ditahan dan menjadi terdakwa pengadilan di New York. Pimpinannya mengaku bersalah dan menyerahkan nama anggotanya kepada FBI.

https://p.dw.com/p/14GGP
Foto: picture-alliance/dpa

Salah seorang hacker yang paling 'dicari' di dunia, secara diam-diam tahun lalu menjadi informan bagi FBI. Ia menyediakan bukti yang berhasil menyeret lima pimpinan kelompok hacker yang terkait dengan grup internasional Anonymous ke pengadilan. Pihak berwenang di Amerika Serikat mengungkap, bahwa informan tersebut adalah hacker yang dikenal dengan nama "Sabu" atau Hector Xavier Monsegur. Ia ditangkap di apartemennya di Manhattan Juni tahun lalu. Ini pukulan besar bagi Anonymous yang menyerang situs pemerintahan dan perusahaan besar di seluruh dunia.

Pengkhianatan 'Sabu'

Dalam pengadilan tertutup 15 Agustus 2011, Monsegur alias "Sabu" mengaku bersalah atas 12 kasus kejahatan komputer dan sepakat untuk bekerja sama dengan pihak berwajib agar memperoleh keringanan hukuman. Pihak kejaksaan Amerika Serikat dan FBI mengumumkan lima orang hacker yang disebutkan oleh Monsegur. Dua orang di Inggris dan dua lainnya di Irlandia. Sosok kelima adalah Jeremy Hammond yang dikenal sebagai "Anarchaos". Ia ditahan di Chicago hari Senin (5/3) dengan tuduhan melakukan aksi peretasan ke perusahaan intelijen dan penelitian global Stratfor.

Keenam hacker tersebut adalah anggota senior Lulz Security (LulzSec) yang merupakan cabang grup aktivis cyber internasional Anonymous. Sebagai pimpinan grup hacker LulzSec, Monsegur bertanggung jawab atas serangan terhadap situs PayPal, MasterCard Inc dan Visa Inc selama Desember 2010 hingga Juni 2011. Ia kini bebas dengan uang jaminan sebesar 50.000 US Dollar. Salah satu tuduhan bisa membuatnya dijatuhi hukuman maksimal penjara selama 30 tahun.

Pendukung Anonymous Kecam 'Sabu'

Chat rooms di internet yang dipenuhi anggota Anonymous menunjukkan kekhawatiran akan nasib hacker-hacker lain. Pengkhianatan Monsegur menjadi topik pembicaraan utama. Seorang anggota bahkan memperingatkan, bahwa Monsegur sebaiknya punya pengawal FBI yang hebat, sementara pihak lain mengatakan penangkapan lima anggota LulzSec bisa memicu serangan pembalasan.

Setelah berita penangkapan para hacker, gerakan peretasan terus berlangsung. Selasa malam (6/3), atas nama Antisec, gerakan yang menentang keamanan sistem komputer, menerobos situs milik Panda Security yang membantu polisi menginvestigasi Anonymous tidak lama sebelum penangkapan terjadi.

Vidi Legowo-Zipperer (ap, rtr)

Editor: Agus Setiawan