1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Baru Yang Akan Diungkap Wikileaks

28 Februari 2012

Wikileaks berniat mempublikasikan ribuan e-mail dari Stratfor, perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang keamanan.

https://p.dw.com/p/14BM7
Foto: picture alliance/dpa

Dalam sebuah konferensi pers Senin (27/02), Julian Assange mengemukakan tuduhan berat terhadap perusahaan konsultan strategis Stratfor. Perusahaan AS itu dikatakan menjalankan "bisnis jahat". Perusahaan itu disewa untuk mengamati aktivis, misalnya yang mengurus bencana kimia yang terjadi di Bhopal, India. Atau mengawasi aktivitas organisasi perlindungan hewan, Peta, atas bayaran dari Coca Cola.

Data-data baru yang dipublikasikan menunjukkan bagaimana Stratfor merekrut dan membayar informannya. Menurut Wikileaks e-mail yang kini akan diterbitkan secara berkala berasal dari waktu antara Juli 2004 dan Desember 2011. Tanggal 26 Desember, perusahaan itu menjadi sasaran serangan internet "Operation Antisec" yang termasuk kelompok hacker Anonymous. Serangan itu diberi nama "LulzXmas", sebuah kata baru yang menjadi gabungan dari kata "Lulz" atau lelucon dan "Christmas" atau Natal.

Siapa di Balik Stratfor?

Stratfor dulunya bernama Strategic Forecasting. Di media Jerman, perusahaan itu disebut sebagai "penasehat swasta AS". Menurut keterangan sendiri, perusahaan itu membuat analisa di bidang geopolitik.

Stratfor Hompage
Gambar situs perusahaan StratforFoto: AP

"Di AS Stratfor mendapat perhatian, karena memberikan perkiraan menyangkut Al Qaida dan Irak yang kemudian menjadi kenyataan, di akhir tahun 90-an dan awal 2000," demikian dikatakan Daniel Hamilton dari Universitas Johns Hopkins in Washington. Sejak itu, menurut Hamilton, banyak warga AS percaya perusahaan itu memberikan analisa yang tepat.

Pada dasarnya, perusahaan itu mengumpulkan informasi dan menjualnya kepada pelanggan. "Jasa perusahaan itu bisa digunakan di antara bidang penyelidikan swasta hingga keamaan," dijelaskan pakar politik Thomas Jäger dari Köln. Yang terutama diproduksi perusahaan itu adalah analisa geopolitik dan politik keamanan. Itu dibagikan kepada pelanggan secara eksklusif, ditambahkan Jäger.

Terutama bagi perusahaan, yang kerap disebut kritikus sebagai dinas rahasia swasta, sangat memalukan jika data yang dikumpulkan dicuri. Mengenai pencurian arsip e-mailnya, Stratfor berkomentar, "Itu adalah pelanggaran lingkup pribadi yang sangat disesalkan". Tetapi Stratfor tidak memberikan komentar tentang isi e-mail dan keaslian dokumen-dokumen tersebut.

Goldene Victoria 2011 Henry Kissinger
Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry KissingerFoto: dapd

"Sebaliknya, perusahaan itu berusaha menenangkan para pelanggannya," tambah Jäger. Jika orang membuka situs Stratfor, dapat dilihat bahwa semua jalan ditempuh untuk meyakinkan pelanggan, bahwa analisa tetap terjamin kualitas dan keamanannya. Nomor kartu kredit pelanggan sudah dipublikasikan beberapa waktu lalu, di antaranya terdapat nama-nama terkenal, misalnya Henry Kissinger. Menurut Jäger, kini perusahaan itu harus berusaha untuk mengembalikan citranya. Publikasi aktual Wikileaks menyebabkan citra perusahaan sangat dirugikan. Padahal dokumen belum semuanya terbuka untuk umum.

Kepekaan Dokumen Yang Dipublikasikan

Wikileaks menyatakan, e-mail yang mereka publikasikan menunjukkan jaringan informan Stratfor, juga struktur gaji, praktek-praktek cuci uang dan metode psikologis. Dalam lebih dari 4.000 e-mail dari perusahaan itu, yang menjadi tema adalah Wikileaks dan pendirinya Assange. Isinya juga informasi tentang langkah pemerintah AS terhadap Julian Assange.

Julian Assange Pressekonferenz London
Julian Assange dalam konferensi pers di London (27/02)Foto: Reuters

Ini bisa menjadi alasan, mengapa Wikileaks menjadikan Stratfor sasaran berikutnya. "Dari semua yang saya amati hingga sekarang, tampaknya Wikileaks secara terarah mengambil langkah terhadap Stratfor, karena perusahaan itu mengadakan analisa terarah tentang Wikileaks,“ demikian dikatakan pakar ilmu politik Hamilton. Ia menilai publikasi Wikileaks sebagai langkah balas dendam.

Sepenting dan sepeka mana materi yang dipublikasikan Wikileaks belum dapat diperkirakan sekarang. Tetapi Hamilton menduga, pengungkapan itu tidak akan berdimensi seperti publikasi ribuan informasi rahasia dari diplomat AS tahun 2010. Itu juga pendapat pakar politik luar negeri Thomas Jäger. Menurutnya, di situs Wikileaks dapat dilihat informasi dan kutipan pertama, yang tidak menunjukkan sesuatu yang sangat mengejutkan.

Tetapi belum semua dokumen dipublikasikan. Menurut keterangan pendiri Wikileaks, mereka mengamati aktivitas Stratfor selama beberapa bulan, bersama "25 media lainnya dari seluruh dunia". Yang muncul sekarang adalah skandal besar, yang akan tampak dalam waktu dekat. Seperti dikatakan Assange, "Cerita besar akan muncul dalam tiga hingga empat hari mendatang."

Marco Müller / Marjory Linardy

Editor: Renata Permadi